Adakah Manusia sebelum Nabi Adam AS?
Seperti yang kita ketahui, Nabi Adam adalah manusia pertama kali yang Allah SWT ciptakan dan turunkan ke Bumi ini. Padahal kita tahu, bahwa ada kehidupan Prasejarah, di mana di sana hidup manusia-manusia purba yang menurut teori Evolusi adalah nenek moyang manusia atau manusia yang ber-evolusi.
Kemudian muncul pemikiran lain polemik mengenai eksistensi lebih dulu mana di antara keduanya. Muncul argumen, hal yang tidak mungkin dan mustahil jika keturunan monyet menjelma menjadi berparas tampan. Banyak spekulasi yang berkembang, beberapa media ada yang menyebutkan, lebih dulu Nabi Adam. Barulah timbullah manusia purba. Ternyata kenyataan ini masih ditentang keras dengan landasan perbedaan tahun yang sangat tidak cocok dengan perkembangan Manusia pada saat itu.
Pithecanthropis erectus, Homo Sapiens, Manusia Purba, mereka itu dari jenis manusia atau bukan? Jika mereka hidup jutaan tahun yang lalu, berarti mereka lebih dulu ada dibandingkan dengan Nabi Adam yang baru diciptakan sebelum 8000 tahun yang lalu? Jika mereka adalah nenek moyang manusia? Lalu nabi Adam yang tercipta dengan sempurna (Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya?) itu siapa? Dan mengapa mereka (manusia purba) begitu buruk rupa?
Beberapa pendapat lainnya juga mengarah pada bantahan dan ketidaksetujuan mereka akan pernyataan bahwa manusia purba adalah nenek moyang manusia.
Berikut dibawah ini adalah beberapa kajian yang telah saya kumpulkan dari berbagai sumber, baik dari sumber blog pribadi, website kajian Umum dan pemikiran saya pribadi yang awam sebagai ulasan kajian, dan bukan untuk pembentukan opini, tetapi sekedar bahan masukan untuk menambah khasanah tulisan saja.
Sebuah pertanyaan sederhana dan simple, tetapi tidak bisa semua orang mampu menjawabnya. Hal ini menjadikan semacam Polemik untuk menjawab keberadaan Adam dan Manusia Purba. Banyak pelajar yang menanyakan dalam hati mereka seperti ini “… lebih dulu Nabi Adam atau Manusia Purba?”. Pertanyaan ini seperti pertanyaan “Ayam dan telur duluan mana?”.
Membaca dan mempelajari kitab Injil (Perjanjian Lama) dengan teliti, maka kita akan mengetahui, berapa lama rentang waktu antara munculnya ( nabi ) Adam ( a.s ) diciptakan sampai ke tahun 1 masehi. Kita akan mendapatkan angka 4168 tahun. Angka ini adalah valid, karena Perjanjian Lama menulis kisah mulai dari Adam sampai kedatangan Yesus dengan teliti dan cermat, berapa usia saat melahirkan dan saat wafat direntang generasi Adam hingga Yesus, dicatat dengan cermat oleh kitab Perjanjian Lama. Angka 4168 tahun kita dapatkan dengan uraian sbb :
Rentang waktu antara Adam diciptakan sampai peristiwa banjir besar dizaman ( nabi ) Nuh ( a.s ) adalah 1656 tahun. ( Kejadian 5:1-32 dan 7:11-24 ). Saat peristiwa banjir, usia Nabi Nuh 600 tahun.
Rentang waktu dari peristiwa banjir besar Nuh sampai peristiwa bencana Sodom-Gomora dizaman Nabi Ibrahin a.s dan Nabi Luth a.s adalah 390 tahun. ( Kejadian 11:10-26, 18:1-33 dan 19:1-29 ). Lot ( Nabi Luth ) adalah keponakan Ibrahim, keduanya hidup sezaman. Peristiwa bencana Sodom-Gomora terjadi 9 bulan sebelum ( nabi ) Ishak ( a.s ) bin Ibrahim lahir.
Rentang waktu dari peristiwa bencana Sodom-Gomora sampai migrasi ( nabi ) Yakub ( a.s ) dan anak cucu keluarganya ( bani Israil ) yang berjumlah 70 orang, dari Kana’an ke Mesir adalah 190 tahun. ( Kej 25:24-26 dan 47:7-9 ). Inilah awal bani Israil tinggal di Mesir, saat itu ( nabi ) Yusuf( a.s ) bin Yakub sudah menjadi gubernur di Mesir.
Rentang waktu dari migrasi bani Israil ke Mesir sampai bani Israil exodus melewati dan membelah laut kembali ke Kana’an yang berjumlah 600.000 jiwa dipimpin nabi Musa a.s adalah 430 tahun. ( Keluaran 12:40-41 dan Galatia 3:17 ). Inilah lamanya bani Israil tinggal di Mesir, kemudian karena ditindas oleh raja Mesir, bani Israil dipimpin oleh Musa meninggalkan Mesir dengan membelah lautan menuju tanah yang dijanjikan, Kana’an.
Rentang waktu dari exodusnya bani Israil pimpinan nabi Musa a.s sampai pembangunan Rumah Tuhan oleh raja Salomo ( nabi Sulaiman a.s ) bertepatan pada tahun ke 4 pemerintahan Salomo adalah 480 tahun. ( l Raja Raja 6:1 ).
Rentang waktu dari pembangunan Rumah Tuhan oleh raja Salomo sampai runtuhnya kerajaan Yehuda/Yerusalem oleh agresi raja Nebukadnedzar ( Babylonia ) adalah 436 tahun. ( l Raja Raja 6:1 dan l Raja Raja 14:21 s.d 2 Raja Raja 25:21 ).
Dengan demikian, rentang waktu sejak diciptakannya Adam sampai agresi raja Nebukadnedzar adalah 3582 tahun. Jadi total rentang waktu antara Adam diciptakan sampai tahun 1 Masehi adalah 4168. Tentu saja, umat Kristiani harus mempercayai data dan keterangan ini, angka 4168 tahun antara Adam hingga Yesus, adalah mutlak, silakan keterangan diatas dicocokan dengan Perjanjian Lama. Angka tersebut bukanlah penafsiran dan tidak bisa ditafsirkan lagi, karena angka dan cerita tersebut adalah pasti dan data. Jika angka 4168 tahun tidak dipercayai, sama artinya mengingkari sejarah dalam Perjanjian Lama.
Rentang waktu tsb adalah teramat singkat bagi sejarah perjalanan manusia, ini mengingat bahwa usia adanya manusia sudah jutaan tahun. Manusia modern ( homo sapien ) dengan volume otak seperti sekarang ini adalah Cro Magnon yang fosilnya ditemukan di gua gua Jerman dan Prancis saja usianya 40.000 tahun. Lalu homo sapien yang tahun lalu fosilya ditemukan di Flores NTT Indonesia oleh peneliti Australia sudah berusia 70.000 tahun. Jika menengok lebih kebelakang, ada Homo Erectus Soloensis yang fosilnya ditemukan di Sangiran Sragen Indonesia, usianya sekitar 1 juta tahun. Manusia Homo Erectus Soloensis adalah manusia purba tertua yang sempurna sebagai manusia, dalam artian mereka sudah berbudaya, dapat berburu, membuat api dan membuat perkakas dari batu/tulang. Hewan atau primata mustahil bisa berbudaya !
Perjanjian Lama pun menyiratkan, bahwa sebelum Adam diciptakan sudah ada manusia di planet bumi ( Kejadian 4:14-16 dan 6:4 ). Secara logika pun, bagaimana mungkin manusia bisa mengalami kemunduran baik budaya maupun fysiknya, jika Adam benar manusia pertama, dan diciptakan oleh Tuhan sebagai manusia sempurna, cerdas, berilmu, berbudaya dan beragama, tentu mustahil keturunannya seperti Homo Erectus Soloensis di Sangiran Sragen mengalami kemunduran budaya dan bentuk fysik.
Keberadaan Adam Dalam Al-Qur’an
Tanpa harus mengkonfrontir teori manusia purba dengan Al-Quran, sebenarnya ilmu pengetahuan terbaru sudah mematahkannya. Beberapa temuan terakhir justru menunjukkan bahwa teori tentang manusia purba semakin jelas kebohongannya. Bukti-bukti ilmiyah yang dahulu sering diajukan oleh kalangan evolusionis, satu per satu kini terbantahkan. Semakin hari semakin terkuak fakta bahwa teori manusia purba adalah sebuah kebohongan besar.
Kepercayaan bahwa Adam adalah manusia paling pertama yang Tuhan ciptakan di planet bumi, sangat perlu dikoreks dan diperdebatkan, jika masih mempercayai Adam sebagai manusia pertama, maka harus pula mempercayai bahwa Adam diciptakan 4168 tahun sebelum Yesus, padahal usia manusia yang fosilnya ditemukan dibanyak tempat di planet bumi sudah mencapai puluhan ribu hingga ratusan ribu tahun !
Lalu, bagaimana al-Qur’an memandang Adam ? Dalam al-Qur’an, tidak ada keterangan yang tersirat atau tersurat bahwa Adam manusia pertama, dalam artian, tidak ada manusia sebelum Adam. Dalam al-Qur’an hanya disebutkan bahwa Adam adalah nabi/rasul/khalifah ( pemimpin ) yang pertama, tetapi bukan manusia yang pertama. Berbeda dengan Perjanjian Lama, al-Qur’an sama sekali tidak memuat sejarah silsilah keturanan Adam, jadi tidak pernah diketahui dan tidak pernah bisa disimpulkan berapa rentang waktu lamanya sejarah penciptaan Adam.
Bahwa Adam bukan manusia pertama, tersirat dalam kisah di al-Qur’an * Saat Allah akan menciptakan Adam dan Hawa, Allah memberitahukan rencana tsb kepada para malaikat, kata malaikat ” mengapa Engkau ingin menciptakan manusia yang akan saling bermusuhan dan membunuh ?” Jawab Allah, ” Aku lebih mengetahui daripada kalian.” * Jawaban para malaikat menunjukan, bahwa malaikat sudah tahu tabiat manusia, ini berarti ada presedennya, artinya, sebelum Adam, sudah ada manusia manusia di planet bumi.
Diterangkan dalam Al-Quran bahwa Nabi Adam adalah manusia yang diturunkan Allah ke bumi bersama Siti Hawa. Inti wahyu ini menegaskan bahwa manusia yang berakal hanyalah manusia. Nabi Adam sebagai khalifah pertama.
Di dalam Alquran juga digambarkan wajah Nabi Adam syarat dengan kesempurnaan, sedangkan manusia purba seperti monyet.
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, ‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi’. Mereka berkata, ‘Mengapa engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padannya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?’ Tuhan berfirman, ‘Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui’”. (Q.S. Al-Baqarah ayat 30).
Berdasarkan ayat tersebut, malaikat sempat bertanya kepada Allah mengapa Allah SWT. ingin menciptakan manusia yang akan membuat kerusakan pada kehidupan dirinya dan saling membunuh. Pertanyaan malaikat ini hampir sama dengan gambaran kehidupan manusia purba. Di mana kehidupan manusia purba saling menyakiti, merusak bahkan saling membunuh.
Bukan tanpa alasan, manusia purba bertindak demikian karena tidak mempunyai nalar dan akal. Kalaupun ada, itu hanya sedikit. Tidak seperti manusia sekarang. Nabi Adam dan Manusia lebih awal Manusia Purba. Bukan berarti Nabi Adam keturunan Manusia Purba.
Kembali mengingat hukum Alam. Anda mengenal cerita musnahnya Kaum Soddom, dan musnahnya Dinosaurus? Mungkin seperti itulah cara Allah memusnahkan manusia purba sebelum diganti khalifah yang beradab dan berakal.
“Mengapa kamu kafir kepada Allah? Padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihipkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan”. (Q.S. Al-Baqarah ayat 28).
Jenis-jenis Manusia Purba - Polemik tentang Keberadaan Adam dan Manusia Purba
Sejauh manakah Anda mengenal jenis-jenis manusia purba di Indonesia?. Masihkah ingat pelajaran di bangku SMP dan SMA yang membahas tentang jenis-jenis manusia purba? Saat ini, kita akan sama-sama kembali mengingat tentang jenis-jenis manusia purba yang ada di Indonesia.
Di Indonesia, negeri tercinta ini ternyata kaya akan jenis-jenis manusia purba. Mengapa demikian? Ada satu tempat yang paling terkenal akan keberadaan beberapa fosil manusia purba. Selain itu, di tempat ini juga banyak ditemukan fosil-fosil. Tempat yang dimaksud adalah Desa Sangiran. Sangiran dijadikan sebagai surga para arkeolog untuk meneliti manusia purba yang ada di Indonesia.
Baca kisahnya pada artikel >>>
- Indonesia di Jaman Purba
- Peradaban kuno Atlantis sebenarnya adalah Nusantara Purba ??
- Nusantara di Jaman Prasejarah
Berkunjung ke Museum Sangiran yang diresmikan oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Bidang Kebudayaan, Prof. Dr. Windu Nurayati, PHD, pada tanggal 15 Desember 2011. Banyak sekali informasi menarik tentang kehidupan manusia purba dan lingkungannya dipamerkan disana.
Di situs megah nan bersejarah ini, terdapat gapura gagah yang menyambut setiap pengunjung yang hadir disana.
Dan akan mempesonakan dan takjub bila menjelajah tanah yang penuh dengan jejak-jejak manusia purba. Tanah yang merekam aneka kegiatan dan peradaban si manusia purba. Lihat saja tulisan yang tertera pada gambar di bawah ini:
Situs/museum purbakala yang terletak di sekitar 17 kilometer arah Utara Kota Solo, tepatnya di Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia ini dianugerahi sebuah nama mentereng seperti yang tercantum jelas di batu prasasti tepat dibawah patung kepala manusia purba yang terletak pada halaman depan situs. Tulisan mentereng itu bertuliskan ‘Situs Manusia Purba Sangiran, The Home Land of Java Man’.
Berbicara tentang manusia purba, banyak sudah tertulis di dalam buku sejarah maupun pemberitaan pemberitaan, bahwa tanah Jawa dikenal sebagai salah satu tempat hunian manusia purba. Terbukti dengan ditemukannya fosil-fosil manusia purba di berbagai tempat di Jawa, seperti di Pati Ayam, Sangiran, Ngandong, dan Sambungmacan (Jawa Tengah), serta di daerah Trinil dan Perning (Jawa Timur).
Temuan pertama yang dicatat sejarah adalah ekskavasi yang dilakukan Eugene Dubois di Desa Ngandong, Trinil, Mojokerto, Jawa Timur, yang berhasil menemukan fosil Pithecanthropus Erectus pada tahun 1893. Sekitar 40 tahun kemudian, terungkap bahwa selain di Trinil dan Perning, banyak fosil manusia purba dan peralatannya ditemukan di daerah Sangiran, Kabupaten Sragen.
Para arkeolog dalam dan luar negeri terus berupaya melakukan ekskavasi hingga kini terungkap bahwa sekitar 65 persen fosil manusia purba di Indonesia ditemukan di lokasi ekskavasi Sangiran. Jumlah tersebut ternyata mencakup sekitar 50 persen dari populasi takson homo erectus di dunia. Itulah mengapa banyak para peneliti asing tertarik untuk mengunjungi dan meneliti situs terkemuka ini.
Menariknya, kawasan kubah Sangiran (Sangiran Dome) yang memiliki luas sekitar 56 kilometer persegi, meliputi tiga kecamatan di Kabupaten Sragen, ternyata merupakan situs yang sangat kaya akan peninggalan kepurbakalaan ini.
Kawasan ini tidak saja menjadi tempat ditemukannya berbagai fosil manusia purba, melainkan juga berbagai fosil makhluk hidup dan tumbuhan yang beraneka, serta lapisan-lapisan tanah yang “terbuka” secara alami yang sangat bermanfaat bagi penelitian-penelitian geologis. Dan untuk melindungi situs purbakala ini, pemerintah menetapkan kawasan Sangiran sebagai cagar budaya ditandai dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 070/0/1977, tanggal 5 Maret 1977.
Antusiasme dunia internasional juga terlihat dengan dikukuhkannya situs Sangiran sebagai salah satu warisan dunia (world heritage) pada tahun 1996. Penetapan ini dilakukan oleh Komite World Heritage UNESCO pada ulang tahun ke-20 organisasi ini di Kota Merida, Meksiko, dengan nomor urut 593 (http://www.lintasdaerah.com).
Beberapa Penemuan Fosil Manusia Purba
Tidak tanggung-tanggung arkeolog yang datang di Desa Sangiran ada beberapa peneliti luar negeri. Selain ditemukan jenis-jenis manusia purba di Sangiran, belum lama ditemukan lagi penemuan subfosil di Song Genthong. Tepatnya berada di Desa Besole Kecamatan Besuki, Tulungagung.
Ada beberapa jenis-jenis manusia purba yang pernah ditemukan di Indonesia, antara lain sebagai berikut;
1. Meganthropus Poleojavanicus
Meganthropus Poleojavanicus diambil dari kata “mega” yang berarti besar. “Anthropus” adalah manusia. “Poleo” yang berarti menunjukkan usia tertua. Sementara itu, “javanicus” diambil dari nama ditemukan fosil manusia purba itu di Jawa. Jadi, Meganthropus Poleajavanicus adalah manusia purba raksasa dari jawa yang ditemukan di lembah Sangiran (Surakarta).
Ciri – ciri Meganthropus Paleojavanicus
• Memiliki tulang pipi yang tebal
• Memiliki otot kunyah yang kuat
• Memiliki tonjolan kening yang mencolok
• Memiliki tonjolan belakang yang tajam
• Tidak memiliki dagu
• Memiliki perawakan yang tegap
• Memakan jenis tumbuhan
Fosil ini pertama kali ditemukan oleh seorang kewarganegaraan asing bernama Ralph von koeningswald (1936-1941). Fosil ini ditemukan pada lapisan paling bawah, biasa disebut lapisan Pleistosen. Manusia purba ini termasuk jenis Homo Hobilis. Homo Hobilis adalah manusia purba yang trampil mempergunakan tangannya. Misalnya. dalam mengasah pisau dari batu.
Jenis-jenis manusia purba meganthropus hidup sekitar 1 sampai 2 juta tahun lalu. Ciri-ciri manusia purba yang satu ini memiliki badan tegak. Jenis Meganthropus termasuk manusia yang sudah mampu berpikir, dengan keterbatasan, tidak seperti manusia secara normal. Cara hidup mereka berkelompok, makanan yang dikonsumsinya berupa tumbuh-tumbuhan, memiliki rahang yang kuat dan memiliki volume otak 1029cc.
2. Pithecanthropus (Soloensis dan Mojokertensis)
Pithecanthropus atau biasa disebut sebagai manusia kera yang berjalan dengan tegak.
• Pithecanthropus secara tipologi berada pada lapisan Pucanagan dan Kabuh. Umurnya diperkirakan 30.000- 2 juta tahun.
Ciri- ciri pithecanthropus:
• Tinggi badan sekitar 165 – 180 cm
• Volume otak berkisar antara 750 – 1350 cc
• Bentuk tubuh & anggota badan tegap, tetapi tidak setegap meganthropus
• Alat pengunyah dan alat tengkuk sangat kuat
• Bentuk graham besar dengan rahang yang sangat kuat
• Bentuk tonjolan kening tebal melintang di dahi dari sisi ke sisi
• Bentuk hidung tebal
• Bagian belakang kepala tampak menonjol menyerupai wanita berkonde
• Muka menonjol ke depan, dahi miring ke belakang
Ada beberapa jenis manusia purba pithecanthropus, antara lain sebagai berikut.
a. Pithecanthropus Mojokertensis
Nama Pithecanthropus Mojokertensis karena fosil manusia purba yang ditemuan di Mojokerto. Tepatnya ditemukan di lembaga Bengawan Solo Mojokerto. Von Koeningswald orang yang menemukan fosil Pithecanthropus Mojokertensis. Fosil yang ditemukan adalah fosil anak-anak, diperkirakan berusia 5 tahunan.
b. Pithecanthropus Robustus
Fosil Pithecanthropus Robustus masih satu keluarga dengan Pithecanthropus Mojokertensis, ditemukan di lembah Bengawan Solo. Jenis-jenis manusia purba Pithecanthropus Robustus ditemukan oleh Weidenreich dan Von Koeningswald (1939).
c. Pithecanthropus Erectus
Pada tahun 1890, Eugene Dubois melakukan penelitian dan menemukan fosil di desa trinil, kecamatan, Jawa timur. Fosil ini hidup sekitar satu juta setengah tahun yang lalu. Jenis Pithecanthropus Erectus menurut beberapa ahli akan berevolusi sebagai Homo Neanderthalensis.
3. Homo
Jenis-jenis manusia purba homo ini masih dibagi menjadi beberapa, yaitu Homo Wajakensis, Homo soloensis, dan Homo Sapiens. Dari ketika jenis manusia purba ini memiliki beberapa ciri khas antara satu dengan yang lain, yaitu sebagai berikut.
• Volume otaknya antara 1000 – 1200 cc
• Tinggi badan antara 130 – 210 cm
• Otot tengkuk mengalami penyusutan
• Muka tidak menonjol ke depan
• Berdiri tegak dan berjalan lebih sempurna
a. Homo Wajakensis
Manusia purba Homo Wajakensis hidup di Asia Tenggara sekitar 25 ribu sampai 40 ribu tahun silam. Perbedaan yang menonjol pada manusia purba satu ini terletak pada ciri khas. Di mana manusia purba Homo Wajakensis ini berasal dari Ras Melayu Indonesia, seiring berkembangnya waktu berubah sebagai Ras Austromelanesoid. Ras Austromelanesoid banyak ditemui di Kepulauan Pasifik, Australia, dan Asia.
b. Homo Soloensis
Perbedaan secara khusus pada manusia purba jenis Homo Soloensis ditengarai dengan beberapa ciri khusus, yaitu memiliki sturktur tubuh lebih tegap, rata tingginya sekitar 180cm. Manusia purba satu ini pada kening ada semacam tonjolan, diatas hidung bagian tengah antara kening tersebut terputus. Bagian otak kecil dan tengkoraknya lebih besar daripada Pithecanthropus Erectus.
Fosil Homo soloensis ditemukan di Ngandong, Blora, di Sangiran dan Sambung Macan, Sragen, oleh Ter Haar, Oppenoorth, dan Von Koenigswald pada tahun 1931—1933 dari lapisan Pleistosen Atas. Homo Soloensis diperkirakan hidup sekitar 900.000 sampai 300.000 tahun yang lalu. Volume otaknya mencapai 1300 cc.
Menurut Von Koenigswald makhluk ini lebih tinggi tingkatannya dibandingkan dengan Pithecanthropus Erectus. Diperkirakan makhluk ini merupakan evolusi dan Pithecanthropus Mojokertensis. Oleh sebagian ahli, Homo Soloensis digolongkan dengan Homo Neanderthalensis yang merupakan manusia purba jenis Homo Sapiens dari Asia, Eropa, dan Afrika berasal dari lapisan Pleistosen Atas.
c. Homor Sapiens
Jenis-jenis manusia purba Homo Sapiens (Manusia Modern) hidup sekitar 40 ribu tahun yang lalu dimasa Holosen. Jenis manusia purba satu ini sudah mengalami evolusi. Bentuk fisiknya hampir sama dengan manusia pada umumnya, yaitu berjalan tegap, beberapa sturktur kepala dan tubuhnya mengalami pengecilan sehingga jika dilihat nampak lebih normal.
Kebanyakan nama manusia purba yang ditemukan diberi nama sesuai tempat, negara dimana fosil itu ditemukan. Selain jenis-jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia, ada beberapa penemuan manusia purba di negara lain, antara lain sebagai berikut.
• Negara Afrika ada beberapa jenis jenis manusia purba, seperti Australopithecus Africanus dan Paranthropus Robustus dan Paranthropus Transvaalensis.
• Negara Inggris ada Manusia Swanscombe.
• Negara Timur Tengah ada Manusia Shanidar dan Manusia Gunung Carmel.
Aneka fosil baik dari hewan purba hingga ke ‘manusia purba’ dipajang, lengkap dengan keterangannya, yang dicatat dengan serius oleh beberapa rombongan pelajar yang sedang berkunjung di sana.
Masih banyak lagi gambar, fosil dan patung yang ditata sedemikian rupa untuk menggambarkan kehidupan dan peradaban masa purbakala, dan mengelilingi gedung yang luas ini, jujur, mengingatkan kembali pada pelajaran Sejarah yang pernah diajarkan pada kita saat kita duduk di bangku SMP dan SMA..... Salah satu petugas disana malah menginfokan bahwa museum ini menyimpan fosil dan benda-benda kepurbakalaan yang mencapai 13.809 koleksi, sehingga dianggap sebagai museum purbakala terlengkap di Indonesia. Dari ribuan fosil tersebut, sekitar 2.934 fosil disimpan di ruang pameran Museum Sangiran, sementara 10.875 fosil lainnya disimpan di dalam gudang penyimpanan.
Jika dikatakan bahwa museum ini sangat bermanfaat untuk mengetahui atau memperdalam pengetahuan kita akan ilmu yang berkaitan dengan teori evolusi, antropologi, arkeologi, geologi serta paleoantroplogi memang bisa diakui oleh para ilmuwan dan peminat sejarah. Sengaja saya mencoret teori evolusi karena rasanya teori itu sudah tidak sinkron lagi di zaman sekarang ini? Bukankah teori evolusi Darwin sendiri telah dipatahkan?
Mengunjungi museum Sangiran, jelas membuka wawasan kita akan kisah kehidupan dan peradaban masa purbakala, namun tak urung, bahwa setiap pengunjung akan timbul dengan pertanyaan-pertanyaaan seperti ini;
Pithecanthropis erectus, Homo Sapiens, Manusia Purba, mereka itu dari jenis manusia atau bukan? Jika mereka hidup jutaan tahun yang lalu, berarti mereka lebih dulu ada dibandingkan dengan Nabi Adam yang baru diciptakan sebelum 8000 tahun yang lalu? Jika mereka adalah nenek moyang manusia? Lalu nabi Adam yang tampan dan sempurna (Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya?) itu siapa? Dan mengapa mereka (manusia purba) begitu buruk rupa? Dan berbagai pertanyaan lainnya yang bertentangan dengan ilmu agama manapun yang pernah ada di dunia ini.
Bahwa rasanya rancu sekali jika dikatakan bahwa manusia purba adalah nenek moyang manusia. Jika dia nenek moyang manusia, berarti dia Nabi Adam? Dan masak buruk sekali rupanya? Juga, jelas-jelas dalam Al-Quran dan Alkitab disebutkan bahwa Adam diciptakan sebagai manusia pertama di muka bumi, dilengkapi dengan naluri, akal pikiran dan nalar yang kuat serta bentuk yang sempurna. Nah, manusia purba? Sangat berbeda sekali!
Tentang Teori Kebohongan Evolusi
Selama ini kita memang dicekoki teori manusia purba dalam kurikulum pendidikan. Para evolusionis telah merekayasa skema khayalan dengan sangat fantastis. Bahkan seringkali dilengkapi dengan ilustrasi yang nampak sangat realistis. Konyolnya, semua itu masuk ke dalam kurikulum pendidikan di seluruh dunia, termasuk di dunia Islam.
Mereka memasukkan Australopithecus, ras kera yang telah punah sebagai ras ‘nenek moyang manusia’. Padahal ada jurang besar dan tak berhubungan antara kera dan manusia.
Adapun ras manusia primitif menurut mereka, sebenarnya hanya variasi dari ras manusia modern, namun dibesar-besarkan sebagai spicies yang berbeda. Faktanya, tidak ada urutan kronologis seperti itu. Banyak yang hidup pada priode yang sama yang berarti tidak ada evolusi, bahkan ada yang lebih tua dari jenis yang diklaim sebagai nenek moyangnya.
Tatkala para evolusionis tak juga menemukan satu fosilpun yang bisa mendukung teori mereka, terpaksa mereka melakukan kebohongan.
Contoh yang paling terkenal adalah manusia Piltdown yang dibuat dengan memasangkan tulang rahang orang utan pada tengkorak manusia. Fosil ini telah membohongi dunia ilmu pengetahuan selama 40 tahun.
Pada tahun 1912, seorang pengacara yang tinggal di Inggris Selatan, dekat Sussex, yang adalah juga seorang ahli paleontology amatir yang antusias, bernama Charles Dawson, bekerja sama dengan partnernya Arthur Smith Woodward (seorang penjaga Departemen Geologi Museum Inggris, menemukan sebuah tulang rahang dan fragmen tengkorak di sebuah lubang dekat Piltdown, Inggris. Tulang itu mirip tulang rahang hewan namun gigi dan tengkoraknya seperti milik manusia. Spesimen ini dinamakan Manusia Piltdown dan diduga berumur 500.000 tahun.
sumber : http://kidsgen.blogspot.com/2011/07/manusia-piltdown-atau-eoanthropus.html
Rekonstruksi terhadap manusia Pildown pun dilakukan dan dipajang di berbagai museum sebagai bukti nyata evolusi manusia. Selama lebih dari 40 tahun sejumlah penafsiran dan gambar dibuat. Banyak artikel ilmiah tentang manusia Piltdown ini, termasuk 500 tesis doctor tentangnya.
Namun pada tahun 1953, hasil pengujian secara menyeluruh terhadap fosil tersebut menunjukkan kepalsuannya. Tengkorak tersebut berasal dari manusia yang hidup beberapa ribu tahun yang lalu, sedangkan tulang rahangnya berasal dari bangkai kera yang baru terkubur beberapa tahun. Gigi-giginya ditambahkan kemudian agar terlihat mirip manusia, lalu persendiannya disumpal. Setelah itu seluruh fosil diwarnai dengan potassium dokromat agar tampak kuno.
Maka terbantahkanlah berbagai teori sebelumnya yang mengatakan bahwa manusia masa kini berasal dari manusia purba atau pithecanthropus erectus atau homo sapiens atau apalah namanya itu.
Bahkan ada yang tegas berpendapat bahwa sebenarnya manusia purba itu tidak pernah ada, yang ada adalah kebohongan para arkeolog terhadap publik seperti yang dikisahkan diatas.
Manusia pertama di muka bumi adalah Nabi Adam sedangkan manusia purba adalah suatu makhluk yang menyerupai manusia, yang berjalan tegak tapi tidak memiliki kecerdasan seperti manusia. Hidupnya jauuuuh sebelum Nabi Adam diciptakan dan diturunkan ke bumi. Archeolog yang menemukannya menamakan manusia purba ini sebagai manusia kera yang berjalan tegak (pithecanthropus erectus).
Dalam Arkeologi, berdasarkan fosil yang ditemukan, memang ada makhluk lain yang menyerupai manusia, tetapi memiliki karakteristik yang primitive dan tidak berbudaya. Volume otak mereka lebih kecil dari manusia, sehingga kemampuan berbicara mereka sangat terbatas, akibat banyak suara vowel yang tidak mampu mereka bunyikan.
Sebagai contoh, Pithecanthropus Erectus, memiliki volume otak sekitar 900 cc, sementara Homo Sapiens memiliki volume otak di atas 1000 cc (otak kera maksimal sebesar 600 cc). Maka para ahli menyimpulkan bahwa semenjak 20.000 tahun yang lalu, telah ada sosok makhluk yang memiliki kemampuan akal yang mendekati kemampuan berfikir manusia pada masa sebelum kedatangan Adam.
Kesimpulan
Apabila Nabi Adam yang duluan diturunkan ke bumi ini, berarti masa-masa Kenabian Islam berbarengan dengan zaman Dinosaurus dan Manusia Purba? Hanya saja terdapat perbedaan tempat saja. Dan berarti Manusia Purba bukanlah Nenek Moyang Manusia, karena memang sudah ada Nabi Adam. Dan jika hal ini benar, maka teori dan pelajaran yang ada pada kurikulum IPA adalah salah. Karena ternyata nenek moyang manusia bukanlah Manusia Purba, melainkan Nabi Adam, karena pada kenyataannya manusia tidak pernah berevolusi.
Jika melihat beragamnya bentuk fysik manusia, seperti orang Afrika, Eropa, China, Papua, Aborigin, Indian dll, mengisyaratkan bahwa manusia tidak berasal dari sepasang manusia, tetapi Allah menciptakan manusia banyak dibeberapa tempat di muka bumi ini. Jadi, ketika Adam muncul di bumi, di bumi sudah ada manusia manusia di berbagai tempat. Dalam al-Qur’an, Adam tidak diceritakan sebagai manusia pertama, tetapi Adam adalah Nabi/Rasul/Khalifah pertama.
Tapi, apabila Manusia Purba yang duluan, berarti Nabi Adam bukanlah makhluk yang pertama kali diciptakan Allah. Dan makhluk apakah Manusia Purba itu?
Yang pasti, keyakinan bahwa Adam sebagai manusia pertama, jelas menyalahi fakta sejarah. Logikanya adalah, Adam dan Hawa diciptakan oleh Allah sangat sempurna, sudah berbudaya dan beragama. Lalu bagaimana mungkin sesudah itu muncul manusia manusia purba dengan tingkat budaya yang rendah dan dengan bentuk fysik yang kurang sempurna.
Jadi, manusia yang ada sekarang ini, tidak hanya berasal dari sepasang Adam dan Hawa, tetapi juga berasal dari keturunan manusia yang sudah Allah ciptakan sebelum Adam. Golongan darah manusia yang beragam seperti A, B, O dan AB adalah bukti nyata bahwa manusia tidak berasal dari sepasang Adam Hawa !
Keyakinan bahwa Adam dan Hawa BUKAN manusia pertama, TIDAK bertentangan dengan isi kitab al-Qur’an, sebab memang al-Qur’an tidak menyebutkan bahwa Adam adalah manusia pertama di plenet bumi. Entahlah kalau kitab suci lain meyakini Adam dan Hawa sebagai manusia pertama, maka keyakinan tersebut perlu diperdebatkan dengan temuan sejarah dan ilmu pengetahuan !
Di dalam Al-Quran memang disebutkan tiga jenis makhluk berakal yang diciptakan Allah yaitu manusia, jin dan malaikat. Manusia dan Jin memiliki tujuan penciptaan yang sama, dan oleh karenanya sama-sama memiliki akal yang dinamis dan nafsu, namun hidup pada dimensi yang berbeda. Sedangkan malaikat hanya memiliki akal yang statis dan tidak memiliki nafsu karena tujuan penciptaannya sebagai pesuruh Allah.
Lalu, bagaimana dengan teori Darwin ? teori evolusi Charles Darwin adalah sesat dan menyesatkan. Manusia bukan berasal dari primata sejenis kera. Allah menciptakan manusia pertama pun sudah sebagai manusia, hanya saja tingkat kecerdasannya masih minim dan bentuk fysiknya belum sempurna seperti sekarang, lalu mereka berevolusi pemikiran dan bentuk fysik. Tetapi pada awalnya, bukan sebagai primata. Primata dengan manusia pertama jelas berbeda. Primata adalah hewan dan tidak akan pernah berevolusi menjadi manusia. Sedangkan manusia tetap awalnya sudah sebagai manusia, hanya saja kecerdasan dan bentuk fysik manusia pertama belum sebaik manusia sekarang….
Kalau kita menyodorkan ayat Allah SWT di dalam Al-Quran Al-Karim dan hadits Rasulullah SAW tentang manusia pertama, besar kemungkinan para hamba sahaya teori evolusi akan menentangnya. Mereka akan mencari alibi dan dalih untuk membuat penafsiran ‘lain’ alias menentang kebenaran yang ada di dalamnya.
Manusia purba sudah ada sejak 1-2 juta tahun yang lalu, begitu pun dengan kehidupan para dinausourus (masa Jurasic).
Sementara itu, Nabi Adam ditiupkan ruhnya sebelum 8000 tahun yang lalu. Dengan kata lain, secara eksplisit menunjukkan bahwa Nabi Adam dan Manusia Purba lebih dulu tercipta manusia purba.
Seperti itulah Allah swt. memiliki kekuasaan. Mudah bagi Allah swt. menjadikan sesuatu yang sulit menjadi mudah. Manusia Musnah, dan kemudian muncullah Khalifah Nabi Adam membawa kebenaran.
Adam alaihissalam adalah makhluk cerdas pertama di muka bumi. Dengan kedatangan beliau, maka untuk pertama kalinya bumi didatangi oleh makhluk cerdas dari luar angkasa (alien). Kecerdasan manusia sungguh merupakan loncatan besar dalam sejarah bumi dan perkembangan umat manusia, yang sebelumnya hanya dihuni oleh makhluk-makhluk berupa manusia kelas bawah?, hewan dan tumbuhan.
Memang ada makhluk asli bumi yang mengalami proses evolusi, tetapi bukan pada yang disebut Manusia.
Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Mudah-mudahan artikel ini jadi bahan pemikiran kita semua, untuk kita ditetapkan oleh ALLAH SWT dijalan yang benar disisiNYA.
Dan bagaimana pendapat anda…………
Thanks to ; - Ahmad Sarwat, Lc.
- Dede Suryana
Bahan tulisan;
http://www.pstkhzmusthafa.or.id/nabi-adam-adakah-manusia-sebelum-nabi-adam-as/
http://www.eramuslim.com/umum/mana-yang-lebih-dulu-nabi-adam-a-s-atau-manusia-purba.htm#.UhiIO9K-2Sp
http://www.anneahira.com/jenis-jenis-manusia-purba-25896.htm
http://www.alaikaabdullah.com/2012/05/manusia-pertama-manusia-purba-atau-nabi.html
Edit; wawansurya
Sumber ;
http://wwbisnis.blogspot.com
www.affiliate-waones.com
http://waones-sbm.blogspot.com
http://mitra-sbm.blogspot.com
merchant
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apabila ada saran atau dalam posting ada kata yang kurang berkenan, saya mohon maaf. terima kasih sudah mampir di blog saya.