Tampilkan postingan dengan label Fenomena Aneh. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Fenomena Aneh. Tampilkan semua postingan

Minggu, 03 November 2013

Stonehenge Bangunan Peninggalan Peradaban Canggih Kuno






Stonehenge Bangunan Astronomi Purba yang Aneh


Di lokasi situs purba Wiltshire, Inggris, terdapat sebuah monumen misterius yang sejak lamamenjadi objek perdebatan dan kontroversi. Monumen yang disebut stonehenge itu terdiri dari batu-batu raksasa yang disusun dengan rapi. Bagaimana monumen ini dibangun? Oleh siapa? dan untuk apa? Benarkah monumen ini dibangun oleh kaum raksasa atau alien?

Apa yang membuat monumen ini begitu membingungkan adalah kenyataan kalau monumen ini didirikan oleh sebuah kebudayaan yang tidak memiliki catatan-catatan sejarah. Ini menambah aspek kemisteriusan dari Stonehenge itu sendiri.

Monumen Stonehenge yang memiliki diameter sekitar 90 meter ini terletak di Wiltshire, 13 kilometer dariSalisbury. Monumen ini adalah salah satu monumen megalitik yang paling ternama di dunia. Beberapa penulis percaya kalau monumen ini dibangun oleh para alien, yang lain percaya kalau monumen ini dibangun dengan kekuatan supranatural. Menurut mereka, mustahil manusia masa lampau dengan teknologi purbanya mampu membangun monumen yang sedemikian besar dan rumit.

Benarkah demikian? Bisakah kita menduplikasi pembangunan monumen sejenis ini dengan teknologi seadanya?

Pada tulisan ini, saya akan menceritakan sejarah singkat Stonehenge dan teori baru mengenai tujuan pendirian dan cara konstruksinya. Paling tidak, ada pandangan alternatif selain teori supranatural atau alien.

StonehengeTerdapat perdebatan mengenai usia sebenarnya lingkaran batu itu, tetapi kebanyakan arkeolog memperkirakan bahwa sebagian besar bangunan Stonehenge dibuat antara 2500-2000 SM. Bundaran tambak tanah dan parit membentuk fase pembangunan monumen Stonehenge yang lebih, awal sekitar 3100 SM. Walaupun seusia dengan ( henges ) zaman Neolithikum yang menye rupai Stonehenge, Stonehenge mungkin memiliki keterkaitan dengan bulatan batu lain yang terdapatdi British Isle seperti Cincin Brodgar namun ukuran trilitonnya sebagai contoh menjadikannya unik. Tempat ini dimasukkan dalam daftar Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1986.

Di dalam 30 lingkaran batu besar tadi, juga masih terdapat sekitar 30 batu dengan ukuran yang lebih kecil yang dinamakan Lintels, yang disusun dengan bentuk melingkar juga.Tapi pada saat ini keba nyakan batu-batu tegak tadi telah terkikis dan jatuh.

Prasejarah


Menurut Arkeolog inggris, Richard Jhon Coplan Atkinson (1950), Stonehenge kira-kira dibangun sekitar 5000 tahun silam, pembangunannya sendiri dibagi menjadi beberapa fase (I,II,IIIa,IIIb, dan IIIc).

Tentunya dengan banyaknya tahapan fase dalam pembangunan Stonehenge, menunjukkan bahwa bangunan tersebut memerlukan waktu yang sangat lama dalam pengerjaannya, mulai dari peng angkutan batunya sendiri sampai tahap pengukiran pada setiap batunya.

Penemuan diketahui adanya ukiran disetiap batu Stonehenge, hal ini baru diketahui oleh para peneliti baru-baru ini. Menurut seorang Arkeolog, Tom Goskar, dengan metode scaning laser, ukiran-ukiran pada batu tersebut baru akan terlihat. Jika deng an mata telanjang tidak akan terlihat. Tentunya dengan ditemukannya bentuk-bentuk ukiran pada bebatuan, setidaknya bisa memberikan secercah harapan untuk menguak kegunaan Stonehenge pada masa lalu.

Kompleks Stonehenge dibangun dalam beberapa fase pembangunan selama 2.000 tahun dan sepanjang kurun waktu itu aktivitas terus berjalan. Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukannya sesosok mayat seorang Saxon yang dipancung dan dikebumikan di tugu peringatan tersebut, dan kemungkinan mayat tersebut berasal dari abad ke-7M.

Stonehenge I
Monumen pertama terdiri dari lingkaran tebing bulat dan parit berukuran 115 meter (320 kaki) diameter dan dengan satu pintu masuk di bagian timur laut. Fase ini adalah sekitar 3100 SM. Di bagian luar kawasan lingkaran terdapat 59 lubang, dikenal sebagai lubang Aubrey untuk memperingati Jhon Aubrey, arkeolog abad ketujuh belas yang merupakan orang pertama yang mengetahui lubang-lubang tersebut.

Dua puluh lima dari lubang Aubrey diketahui mempunyai perkebumian abu pada dua abad setelah berdirinya Stonehenge. Tigapuluh abu mayat diletakkan di dalam parit kawasan lingkaran dan bagian lain dalam kawasan Stonehenge. Tembikar Neolitikum akhir telah ditemukan bersama-sama ini memberikan bukti tanggal. Sebuah batu tunggal monolit besar yang tidak dilicinkan dikenal sebagai ‘Batu Tumit’ ( Heel Stone ) terletak di luar pintu masuk.

Stonehenge II
Bukti fase kedua tidak lagi kelihatan. Bagaimanapun bukti dari beberapa lubang tiang dari waktu masa ini membuktikan terdapatnya beberapa bangunan kayu yang dibangun dalam kawasan lingkaran sekitar awal milenium ketiga SM. Beberapa kesan papan yang didapati dile takkan pada pintu masuk. Fase ini sama dengan tempat Woodhenge yang terletak berdekatan.

Stonehenge IIIa
Ekskavasi arkeologi menunjukkan bahwa sekitar 2600 SM, dua lengkungan bulan sabit dibuat dari lubang (dikenal sebagai lubang Q dan R) yang digali di tengah-teng ah lokasi. Lubang tersebut mengandung 80 batu biru tegak yang dibawa dari bukit Preseli, 250 batu di Wales. Batu-batu tersebut dibentuk menjadi tiang dengan teliti, kebanyakan terdiri dari batu jenis dolerite bertanda tetapi juga termasuk contoh batu rhyolite, tufa gunung berapi, dan myolite seberat 4 ton.

Pintu masuk dilebarkan pada masa ini menjadikannya selaras dengan arah matahari naik pertengahan musim panas dan matahari terbenam pertengahan musimsemi masa tersebut. Monumen tersebut ditinggalkan tanpa disiapkan, sementara batu biru kelihatannya di pindah dan lubang Q dan R ditutup. Ini kemungkinan dilakukan pada masa fase Stonehenge IIIb. Monumen ini kelihatannya melebihi tempat di Avebury dari segi kepentingannya pada akhir masa ini dan Amesbury Archer, ditemukan pada tahun 2002 tiga batu ke selatan, membayangkan bagaimana Stonehenge kelihatan pada masa ini. Stonehenge IIIa dikatakan diba ngun oleh orang Beaker.

Stonehenge IIIb
Pada aktivitas fase berikutnya pada akhir milenium ketiga 74 SM mendapati batu Sarsen yang besar dibawa dari kueri 20 batu di utara di lokasi Marlborough Downs.

Batu-batu tersebut dikemaskan dan dibentuk dengan sambungan pasak dan ruas sebelum 30 didirikan membentuk bulatan tiang batu berukuran 30 meter diameter dengan 29 atap batu ( lintel ) di atas. Setiap bongkah batu seberat 25 ton dan jelas dibentuk dengan tujuan membuat kagum.

Batu orthostat lebar sedikit di bagian atas agar memberikan gambarania kelihatan lurus dari bawah ke atas sementara batu alang melengkung sedikit untuk menyambung gambaran bundar monumen lebih awal.


Di dalam bulatan ini terletak lima trili thon batu sarsen diproses dandisusun dalam bentuk ladam. Batu besar ini, sepuluh menegak dan lima batu alang, dengan berat masing-masing hingga 50 ton yang disambungkan dengan sambungan rumit. Ukiran pisau belati dan kepala kapak terdapat di sarsen. Dalam masa ini, jalan sepanjang 500 meter dibangun, menuju ke arah timur laut dari pintu masuk dan mengandung dua pasang tambak selaras yang berparit di tengahnya. Terakhir dua batu portal besar dipasangkan di pintu masuk yang kini hanya tinggal satu, Batu Penyembelihan ( Slaughter Stone) 4,9 meter (16 kaki) panjang. Hal ini dipercayai hasil kerja kebudayaan Wessex Zaman Perunggu awal, sekitar 2000 SM.

Stonehenge IIIc
Selepasnya pada Zaman Perunggu, batu biru kelihatannya telah ditegakkan semula, dalam bulatan antara dua tiang sarsen dan juga dalam bentuk ladam di tengah, mengikuti tata layout sarsen. Walaupun ia kelihatannya satu fase kerja yang menakjubkan, pembangunan Stonehenge IIIc dibangun kurang teliti berbanding Stonehenge IIIb, batu biru yang ditegakkan kelihatannya mempunyai pondasi yang tidak kokoh dan mulai tumbang. Salah satu dari batu yang tumbang telah diberi nama yang kurang tepat sebagai Batu Penyembahan ( Altar Stone ). Dua bulatan lubang juga digali di luar bulatan batu yang dikenal sebagai lubang Y dan Z. Lubang-lubang ini tidak pernah diisi dengan batu dan pembangunan lokasi peringatan ini kelihatannya terbiarkan sekitar 1500 SM.

Stonehenge IV
Sekitar 1100 SM, jalan raya Avenue disambung sejauh lebih dari dua batu sampai ke Sungai Avon walaupun tidak jelas siapakah yang terlibat dalam kerja pembangunan tambahan ini.




Tujuan dan teknik membangunnya masih mistery bagi para ilmuwan
Penelitian serius pertama dilakukan sekitar 1740 oleh William Stukeley. Stukeley keliru menyatakan bahwa lokasi ini dibangun oleh Druid, tetapi sumbangannya yang terpenting adalah mengambil gambar yang terukur mengenai lokasi Stonehenge yang membenarkan analisis yang lebih tepat tentang bentuk dan kepentingannya. Yang menunjukkan bahwa henge dan batunya disusun dalam bentuk tertentu yang mempunyai kepentingan astronomi.

Gerald Hawkins, Seorang Profesor Astronomi. Juga mengeluarkan pernyataan bahwa fungsi sesungguhnya dari Stonehenge dimasa lalu adalah sebagai Observatorium Astronomi yang canggih untuk meramalkan datangnya Gerhana Matahari ataupun Bulan (Stonehenge Decoded). Munurutnya, peletakkan setiap batu pada stonehengemengandung kekayaan informasi untuk menunjang pernyataan tersebut. Menurutnya, “Jika anda bisa memahami posisi pada setiap susunan batu, maka anda pasti dapat menyimpulkan mengenai kegunaan Stonehenge pada masa lalu”. Para Astronom lainnya juga menemukan siklus 56 tahun Gerhana Matahari dan Bulan dengan cara mendecode setiap batu pada Stonehenge.

Pada setiap batu tegak, merefleksikan posisi tertentu dari cahaya matahari, sehingga sangat akurat untuk menunjukkan siklus perhitungan astronomi. Sungguh hebat orang-orang zaman itu.Bagaimana batu biru diangkut dari Wales telah banyak dibincangkan dan berdasarkan penelitian bahwa ia mungkin merupakan sebagian dari batu peringatan lebih awal di Pembrokeshire dan dibawa ke Dataran Salisbury ( Salisbury Plain ). Banyak arkeolog percaya bahwa Stonehenge merupakan percobaan mengekalkan dalam bentuk batu, bangunan papan yang bertaburan di Dataran Salisbury seperti Tembok Durrington.

Monumen ini diselaraskan timur laut - barat daya dan keutamaan diletakkan oleh pembangunnya pada titik balik matahari dan equinox sebagai contohnya, pada pertengahan pagi musim panas, matahari muncul tepat di puncak batu tumit ( Heel stone ), dan cahaya pertama matahari ke tengah Stonehenge antara dua susunan batu berbentuk ladam. Ini tidak mungkin terjadi secara kebetulan. Matahari timbul pada arah berlainan pada permukaan geografi tempat berlainan. Untuk penyelarasan itu tepat, ia mesti diperkirakan tepat untuk garis lintang Stonehenge pada 51° 11’.

Penyelarasan ini, tentunya dasar bagi reka dan bentuk dan tempat bagi Stonehenge. AlexanderThom berpendapat bahawa lokasi tersebut diatur menurut ukuran yar megalitikum. Maka sebagian pendapat bahwa Stonehenge melambangkan tempat observatorium kuno, walaupun berapa jauh penggunaan Stonehenge untuk tujuan tersebut dipertentangkan. Sebagian pendapat pula mengemukakan teori bahwa ia melambangkan farah besar (Artikel dari the Observer), komputer atau juga lokasi pendaratan makhluk asing.

Banyak perkiraan mengenai pencapaian mesin diperlukan untuk membangun Stonehenge. Mengandaikan bahwa batu biru ini dibawa dari Wales dengan tenaga manusia dan bukannya oleh gletser sebagaimana dugaan Aubrey Burl, pelbagai cara untuk memindahkannya dengan menggunakan tali dan kayu. Pada 2001, suatu percobaan untuk mengalihkan satu batu besar sepanjang jalan darat dan laut yang mungkin dari Wales ke Stonehenge. Sukarelawan menariknya di atas luncur ( sledge ) kayu di daratan tetapi jika dipindahkan ke replika bot prasejarah, batu tersebut tenggelam diSelat Bristol.

Ukiran senjata pada sarsen adalah unik pada seni megalitikum di Kepulauan British ( British Isles ) di mana desain lebih abstrak, begitu juga batu berbentuk ladam kuda adalah luar biasa bagi kebudayaan yang mengatur batu dalam bentuk bundar.


Motif tersebut biasa bagi penduduk Brittany pada masa itu dan pada dua fase Stonehenge telah dibangun di bawah pengaruhcontinental influence. Ini dapat menjelaskan pada satu tahap, tentang reka dan bentuk monumen, tetapi pada keseluruhannya, Stonehenge masih dapat dijelaskan dari segala konteks kebudayaan Eropa prasejarah.

Perkiraan mengenai tenaga manusia yang diperlukan untuk membangun pelbagai fase Stonehenge meletakkan jumlah keseluruhan yang terlibat atas berjuta jam manusia bekerja. Stonehenge I kemungkinan memerlukan sekitar 11.000 jam, Stonehenge II sekitar 360.000 dan pelbagai baian bagi Stonehenge III mungkin melibatkan sehingga 1.75 juta jam. Membentuk batu-batu ini diperkirakan memerlukan 20 juta jam manusia menggunakan perkakas primitif yang terdapat pada masa itu.

Mitos dan legenda
Batu Tumit ( The Heel Stone ) pada suatu masa dikenal sebagai Friar’s Heel. Cerita rakyat, yang tidak dapat dipastikan asalnya lebih awal dari abad ke tujuh belas, menceritakan asal nama batu ini.Sebagian pendapat mendakwa Tumit Friar ( “Friar’s Heel” ) adalah perubahan nama “Freya’s He-ol” atau “Freya Sul”, dari nama Dewa Jerman Freya dan (didakwa) perkataan Welsh bagi “laluan” dan “hari matahari” menurut turutan.

Sebuah argumen yang mengejutkan tentang sejarah Stonehenge di kemukakan oleh seorang ahli Sejarah dan Topografi Irlandia, Gerald Wales. Dia menyebutkan bahwa Manusia Raksasa telah membawa batu-batu maha besar tersebut dari Afrika ke Inggris. Dari struktur geologi pada batu-batu penyusun Stonehenge sendiri memang menunjukkan bahwa batu-batu maha besar itu bukanlah berasal dari wilayah Eropa, karena strukturnya sangat berbeda, namun mirip dengan batu-batuan dari wilayah Afrika. Stonehenge juga dikaitkan dengan legenda Raja Arthur. Geoffrey dari Monmouth berkata bahwa tukang sihir Merlin telah melakukan pemindahan Stonehenge dari Irlandia, di mana ia telah dibangun di Gunung Killaraus oleh raksasa yang membawa batu-batu tersebut dari Afrika.

Jika Manusia raksasa itu memang ada, seperti yang kita ketahui, pembangunan The Great Pyramid Giza Mesir, katanya juga ada sangkut pautnya dengan para Manusia Raksasa. Bagaimana cara mereka membawa batu-batu berat tersebut? Mungkin hal ini dimungkinkan jika Manusia Raksasa dengan tinggi 7-10 meter yang mengangkut sekaligus menyusun bebatuan tersebut.•

Stonehenge - Sejarah dan Bagaimana monumen ini dibangun?

Teori mengenai Stonehenge
Walaupun ada beberapa teori yang bervariasi, para arkeolog umumnya sepakat kalau monumen ini pertama kali didirikan pada tahun 3.500 SM dalam beberapa fase.

Pada tahun 3.500 SM, masyarakat semi nomadik yang disebut Windmill Hill people (3.500 - 2.600 SM) yang mendiami wilayah Salisbury mulai membangun monumen tersebut. Konstruksi awalnya dimulai dengan membuat 56 lubang yang membentuk formasi lingkaran. Lubang ini kemudian diberi nama Aubrey Hole karena ditemukan pertama kali oleh John Aubrey. Lalu, batu pertama yang disebut Heel Stone setinggi 4,9 meter diletakkan di pintu masuk formasi tersebut.

Beberapa ratus tahun kemudian, masyarakat Beaker (2.600 - 2.510 SM) membawa 80 blok batu bluestone yang masing-masing memiliki berat sekitar 4 ton dari sebuah pertambangan di gunung Prescelly yang jaraknya sekitar 240 mil. 80 blok batu yang disebut megalith ini kemudian disusun sehingga membentuk dua lingkaran konsentris.


Sebagai informasi, yang disebut bluestone disini tidak merujuk kepada istilah geologi. Istilah ini digunakan untuk merujuk kepada batu-batuan asing yang bukan berasal dari lokasi tersebut. Dalam kasus Stonehenge, batuan bluestone yang digunakan adalah dari jenis Preseli Spotted Dolerite yang lebih keras dari batu granit.

Setelah penyusunan bluestone, pembangunan bagian luar monumen mulai dikerjakan oleh Wessex People (2.600 - 2.510 SM). Kali ini, para arsitek tersebut menggunakan 30 batu raksasa. Batu-batu yang disebut Sarsen ini memiliki berat masing-masing sekitar 25 ton dengan tinggi sekitar 4 meter dan diperkirakan dibawa dari Marlborough Downs yang jaraknya sekitar 20 mil dari lokasi.

Pertanyaaannya adalah bagaimana cara mereka membawa batu sebesar itu dari jarak yang cukup jauh? Lalu, jika mereka berhasil membawanya, bagaimana cara mereka menegakkan batu tersebut dan menumpuknya?

Namun sebelum kita masuk ke situ, mari kita lihat beberapa teori mengenai siapa yang membangunnya dan untuk tujuan apa monumen ini dibangun.

Teori Merlin
Pada abad ke-12, sejarawan Inggris bernama Geoffrey of Monmouth menulis sebuah buku berjudul "Historia Regum Britanniae" (Sejarah raja-raja Inggris). Pada buku itu ia menyajikan legenda raja Arthur yang termashyur dan penjelasan mengenai bagaimana Stonehenge dibuat pertama kali. Menurut Geoffrey, bluestone yang digunakan untuk membangun stonehenge sesungguhnya berasal dari Afrika dimana para raksasa yang hidup pada masa lampau menjaga batu-batuan tersebut karena kemampuan penyembuhan yang dimilikinya.

Para raksasa tersebut kemudian membawa batu-batuan itu menuju gunung misterius Killaraus di Irlandia dimana mereka menyusunnya menjadi lingkaran raksasa. Jadi, disanalah batu-batuan itu berada untuk beberapa lama.

Ketika raja Inggris yang bernama Aurelius Ambrosius ingin membuat tugu peringatan bagi perajurit-perajuritnya yang gugur, penyihir Merlin menyarankannya untuk menggunakan batu-batu tersebut. Usul itu disetujui, lalu Merlin menggunakan kekuatan sihirnya dan memindahkan batu-batu tersebut serta membawanya ke Salisbury lewat laut.

Teori ini menggabungkan aspek legenda Inggris dengan kekuatan supranatural Merlin sang penyihir. Walaupun menarik, namun para peneliti tidak pernah menganggap serius teori ini.

Kuil bangsa Romawi
Pada tahun 1620, seorang arsitek Inggris eksentrik bernama Inigo Jones diperintahkan oleh raja Inggris, James I, untuk mendokumentasikan struktur dan sejarah Stonehenge. Pada tahun 1655, tiga tahun setelah kematian Jones, menantunya yang bernama John Webb mempublikasikan sebuah buku berjudul "Remarkable Antiquity of Great Britain, Vulgarly called Stone-Heng, Restored". Buku ini disebutnya berasal dari catatan dokumentasi yang diwariskan oleh Inigo Jones.

Dalam buku itu disebutkan kalau Stonehenge sesungguhnya adalah sebuah kuil gaya Tuscan yang didirikan oleh bangsa Romawi pada saat penjajahan mereka di Inggris pada abad ke-1 hingga abad ke-5. Kuil ini disebutnya untuk menghormati Coelus, salah satu dewa bangsa Romawi.

Namun, teori ini segera mendapat sanggahan dari banyak penulis lainnya karena umur monumen yang dipercaya jauh melampaui masa penjajahan Romawi di Inggris.

Tempat pemujaan kaum Druid
Teori menarik lain datang dari Dr.William Stukley, seorang dokter yang merangkap sebagai peneliti reruntuhan kuno. Dr.Stukley juga merupakan salah satu anggota Freemason Inggris yang ternama. Pada tahun 1740, ia menerbitkan sebuah buku yang berusaha menjelaskan asal-usul Stonehenge.

Menurutnya, pada tahun 460 SM, Inggris didatangi oleh sejumlah peziarah dari Timur tengah, kemungkinan bangsa Finisia, yang pernah tinggal di tanah Kanaan yang ditaklukkan oleh bangsa Israel. Para peziarah inilah yang mendirikan agama Druid yang kemudian membangun Stonehenge sebagai tempat pemujaan.

Namun, sekali lagi, teori ini tidak sesuai dengan umur Stonehenge yang dipercaya jauh melampau masa Druid.

Tempat pengamatan objek-objek angkasa
Teori ini dikemukakan oleh Sir John Lockyer. Ia adalah astronom ternama Inggris yang menemukan elemenhelium. Pada tahun 1901, ia menulis sebuah paper yang mengasumsikan kalau beberapa bagian dari Stonehenge, yang disebut Heel Stone, pada awalnya sejajar dengan Summer Solstice (Hari terpanjang dalam satu tahun). Karena itu Lockyer berasumsi kalau monumen ini mungkin telah digunakan oleh para astronom kuno untuk mengamati objek angkasa.

Pada tahun 1965, teori ini diperkuat oleh astronom Amerika, Gerald Hawkins, yang dengan menggunakan komputer berhasil menemukan kalau 165 titik pada struktur Stonehenge memiliki keterkaitan dengan pergerakan matahari dan bulan. Ia mengajukan teori kalau Stonehenge mungkin adalah komputer masa purba yang digunakan untuk memprediksi gerhana bulan.

Namun, teori ini juga tidak akurat karena dengan mengacu pada anggapan Lockyer, Stonehenge seharusnya dibangun pada tahun 1.800 SM. Ini tidak sesuai dengan umur Stonehenge yang jauh lebih tua.

Tempat pemujaan masa perunggu
Teori lain dikemukakan oleh Sir John Lubbock, seorang arkeolog Inggris berpengaruh pada abad ke-19. Lubbock adalah arkeolog yang pertama kali menciptakan istilah Paleolithic dan Neolithic. Pada bukunya yang terbit tahun 1865, "Prehistoric Times as Illustrated by the Ancient Remains and Manners and Customs of Modern Savages", ia menunjukkan adanya kesamaan antara Stonehenge dengan struktur monolitik lainnya di dunia, terutama yang terdapat pada kuil-kuil di India.

Mirip dengan teori pemujaan Druid, Lubbock percaya kalau tempat ini sesungguhnya adalah tempat pemujaan yang didirikan pada masa perunggu. Ini juga dikonfirmasikan dengan penemuan sejumlah peralatan yang memang berasal dari masa perunggu di dekat lokasi Stonehenge.

Hebatnya, Lubbock berhasil menentukan umur Stonehenge secara akurat dan ia juga dengan tepat memperkirakan kalau monumen itu dibangun pada periode yang sangat lama.

Tempat penyembuhan
Pada tahun-tahun belakangan ini, terdapat teori baru mengenai monumen misterius ini. Ini dikarenakan ditemukannya tengkorak-tengkorak di dekat situs tersebut. Pada sisa-sisa tengkorak yang ditemukan, terdapat beberapa tanda seperti tengkorak yang sengaja dibuka. Tanda ini menunjukkan adanya prosedur operasi pada kepala yang bersangkutan.

Berdasarkan pada penemuan ini, Prof.Timothy Darvill dari Bournemouth University dan Prof. Geofrrey Wainwright, mengajukan teori kalau monumen ini mungkin telah digunakan sebagai lokasi penyembuhan bagi orang sakit, sejenis Lourdes masa purba.

Kompleks pemakaman
Masih berdasarkan pada penemuan sejumlah kerangka di Stonehenge, Prof. Mike Parker Pearson mengajukan teori ini. Ia sendiri telah mempelajari monumen ini sejak tahun 1998.

Prof. Pearson menemukan kalau pada tahun 2600 - 2400 SM terdapat sebuah pemukiman di dekat Stonehenge. Ia percaya kalau Stonehenge telah digunakan oleh masyarakat pemukiman tersebut sebagai kuburun massal. Dalam tulisannya di Washington Post tahun 2007, ia menyebut Monumen ini sebagai "kompleks pemakaman terbesar pada masa itu".

Pada saat ini, teori tempat pemujaan dan teori pemakaman adalah teori yang paling banyak diterima oleh para peneliti.

Namun ada beberapa teori yang secara ilmiah mungkin dapat menjelaskan tentang cara pembuatan stonhenge ini.

Dan bagi anda yang ingin tahu caranya silahkan anda ikuti pada blog atau halaman lainnya dalam artikel yang berjudul >>>
Penjelasan Ilmiah Tentang Misteri Pembuatan Candi dan Bangunan Megah dimasa Prasejarah

-------------

Sampai disini postingan Mengenai Stonehenge Bangunan Astronomi Purba yang Aneh, semoga artikel atau tulisan diatas dapat bermanfaat dan bisa menambah wawasan anda, salam sukses selalu ...

Sumber dan bahan tulisan;
wikipedia, nationalgeographic.com, dailymail.co.uk, bbc.co.uk, dailymail.co.uk


Edit; wawansurya
Sumber ;
http://wawansurya.de.vu
http://wawansurya.tk
http://wawansurya.infos.st
http://wwbisnis.blogspot.com
www.affiliate-waones.com
http://waones-sbm.blogspot.com
http://mitra-sbm.blogspot.com
Terima kasih sudah Mau Berkunjung Keblog Ini .. bila ada yang tidak berkenan .... Comment aja ... yah!!!

merchant 
Search Engine

»»  READ MORE ...

Sabtu, 02 November 2013

Sungai Cenote Angelita-Mexico : Sungai Purba Bawah Laut






Cenote Angelita - Sungai bawah laut Purba yang Indah

Kegiatan menyelam atau Diving adalah salah satu kegiatan olahraga yang sangat menyenangkan dan menakjubkan, karena disamping bisa ber olahraga juga bisa menikmati pemandangan di bawah air yang begitu indah. Menyelam sekaligus memberi tantangan tersendiri dan memiliki resiko yang tidak ringan karena kita berada di ekosistem diluar kebiasaan kita hidup, ada ungkapan yang menyatakan kalau didarat manusialah yang menjadi penguasa tetapi didalam lautan manusia harus berhadapan dengan ribuan bahkan jutaan binatang laut yang siap menyerang kapan saja.

Cenote Angelita atau Goa Bidadari Kecil, tempat di mana terdapat 3 keganjilan sekaligus. Jika kamu menyelam sedalam lebih dari 30 meter maka kamu akan menemui bahwa air di sekitarnya segar layaknya air tawar, namun setelah kedalaman melebihi 60 meter maka air akan berubah menjadi asin, lalu kamu akan melihat pemandangan sebuah “sungai” dengan pepohonan dan daun-daun yang berguguran lalu mengambang.

Lalu bagaimana ke dua jenis air itu tidak tercampur, air tawar tidak mempengaruhi air asin, juga sebaliknya? Lubang besar bawah tanah umumnya di isi dengan air segar dengan kedalaman 35 kaki atau lebih. Lebih dari itu, penyelam akan mengalami keganjilan kadar garam, yakni batasan yang membedakan di mana air segar berada di atas dari air asin (atau “duduk” diatas air asin).

Beberapa tahun yang silam ada sebuah berita dari seorang penyelam Cenote Angelita, Meksiko. Bahwa ketika dia sedang menyelam pada sebuah kedalaman dimana keadaanya tidak seperti biasa, Disana ada sebuah gua. Jika kita menyelam sampai kedalaman 30 meter, airnya air segar (tawar), namun jika kita menyelam sampai kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air asin, lalu kita dapat melihat sebuah "sungai" di dasarnya, lengkap dengan pohon dan daun daunan. fenomena alam apakah ini???

Berikut saya tampilkan gambar-gambar yang aku dapatkan dari mbah Google;



Gambar yang ini begitu menakjubkan dan tampak seperti sungai ...




Gambar Ini juga tampak seperti kubangan sungai..




Begitu mengagumkan..




Mungkin ini pintu masuk kedalam gua..




Ada juga ranting-ranting dan daun yang berguguran...




Begitu mempesona..


Setelah memperhatikan gambar diatas saya begitu kagum dengan fenomena alam ini, cuma kok tidak ada binatang binatang laut yang berkeliaran, mungkin takut di foto kali ya??
lantas apakah dibalik kejadian alam yang kadang diluar akal manusia, setelah muter muter saya temukan jawaban dari salah seorang ilmuwan Indonesia.

Menurut salah seorang peneliti Sungai Bawah Laut di Mexico diperkirakan dapat menimbulkan berbagai hal yang membahayakan bagi kehidupan di bawah laut. Memang dalam sebuah penelitian menujukkan gas sulfida (H2S) disungai bawah laut itu tidak membahayakan manusia.

Secara umum Gas Sulfida memiliki sifat yang asam, dan bila bercampur dengan air laut atau garam yang ada dalam kandungan air laut, maka gas ini bisa berbahaya bagi mahkluk hidup yang ada di laut, namun tidak berbahaya bagi manusia, demikian dikatakan Menristek Suharna Surapranata kepada vivanews.com.

Hal itu disampaikan Suharna Surapranata dalam pembukaan di The 4th GEOSS Asia – Pacific Symposium, Denpasar, Bali, Rabu 10 Maret 2010,

Kendati demikian, Suharna mengakui fenomena alam sungai di dalam laut itu merupakan bagian dari vulkanologi atau studi tentang gunung berapi, lava, magma dan fenomena geologi yang berhubungan.

"Di Indonesia memang belum pernah terjadi, namun sangat mungkin fenomena itu terjadi karena hal itu merupakan fenomena alam, dan sejauh ini penelitian tentang sungai bawah laut belum selesai, dan masih melakukan pemetaan tematik," jelasnya.

Seperti diketahui, 'sungai' bawah laut yang terjadi di perairan perairan Cenote Angelita, Mexico, pada kedalaman 60 meter itu bukanlah sungai sebenarnya.

Warna kecoklatan seperti air sungai itu merupakan lapisan gas hidrogen sulfida. Namun warna kecoklatan itu bukan berasal dari air tawar.
Disebutkan, bagian kecoklatan yang mirip air sungai itu adalah lapisan bagian bawah gas hidrogen sulfide atau H2S. Gas yang biasanya dihasilkan dari saluran pembuangan kotoran.

Suasana dalam laut itu mirip sungai lengkap dengan lapisan seperti air yang berwarna agak kecoklatan. Ada pohon lengkap dengan dedaunan jatuh berguguran.

Bahan tulisan dari berbagi info
----------
Sampai disini postingan tentang Cenote Angelita di Mexico adalah Sungai Purba Bawah Laut, semoga artikel atau tulisan diatas dapat bermanfaat dan bisa menambah wawasan anda, salam sukses selalu ...

Edit; wawansurya
Sumber ;
http://wawansurya.de.vu
http://wawansurya.tk
http://wawansurya.infos.st
http://wwbisnis.blogspot.com
www.affiliate-waones.com
http://waones-sbm.blogspot.com
http://mitra-sbm.blogspot.com
Terima kasih sudah Mau Berkunjung Keblog Ini .. bila ada yang tidak berkenan .... Comment aja ... yah!!!

merchant 
Search Engine

»»  READ MORE ...

Penemuan Artefak Kuno Peninggalan Peradaban Manusia Modern Jutaan Tahun Lalu






Penemuan Peninggalan Peradaban Manusia Jutaan Tahun Silam


Tafsiran atau dugaan atas peninggalan-peninggalan jaman purba menunjukkan kepada kita suatu kenyataan yang sangat penting. Evolusionis mendukung teorinya tidak dengan menimbang temuan-temuan ilmiah, malah justru mengabaikannya.

Di sini kita mendapati sebuah teori yang dibela membabi-buta, dan semua temuan yang meragukan teori itu diabaikan atau dipelintir demi mendukung teori. Singkatnya, teori evolusi bukan ilmu pengetahuan, tetapi dogma yang dijaga tetap hidup dengan mengabaikan ilmu pengetahuan.

Sejak lama, para ilmuwan creationist telah menentang metode penentuan umur objek purba yang dilakukan oleh para evolusionist seperti metode carbon 14 yang belakangan diketahui ternyata tidak akurat apabila digunakan untuk mengukur objek dengan usia tertentu.

Jika metode-metode ini terbukti tidak akurat, maka jelas fondasi teori evolusi akan runtuh berantakan.
Argumen para Creationist segera mendapat sanggahan dari para evolusionist. Menurut mereka, mineral yang terdapat pada lapisan tanah purba dapat menyelimuti sebuah objek baru yang menyentuhnya hingga mengeras.

Jadi berdasarkan argumen diatas, banyak yang menyatakan setuju dengan pendapat para evolusionist tersebut, karena memang pada dasarnya sebuah Objek bisa diawetkan dengan suatu proses baik melalui formula maupun proses alami.

Berikut dibawah ini beberapa penemuan yang sangat penting, dimana penemuan tersebut adalah sisa peradaban Manusia jutaan tahun silam.

Palu Yang Berusia 110 juta tahun - The London Hammer
Artikel terkait untuk bagian ini adalah :
Palu berusia Jutaan tahun Peninggalan Peradaban Manusia Ditemukan

Pada Juni 1936, Max Hahn dan istrinya Emma sedang berjalan di tepi sungai Red Creekdekat dengan rumah mereka di London. London yang dimaksud disini adalah sebuah wilayah di Texas, Amerika Serikat. Tanpa sengaja, mereka melihat sebuah batu mineral dengan sepotong kayu mencuat keluar darinya. Karena tertarik, mereka memutuskan untuk membawanya pulang.

Sekitar tahun 1946, karena rasa ingin tahu, putra mereka yang bernama George memecahkan batu itu dan menemukan sesuatu yang luar biasa. Di dalam batu yang terbelah tersebut, sebuah palu dengan kepala besi terlihat tertanam dengan rapi. Potongan kayu yang dilihat oleh Max Hahn dan istrinya 10 tahun sebelumnya adalah pegangan palu yang terbuat dari kayu.

Sebenarnya, dalam kondisi yang umum, penemuan palu ini tidak terlalu aneh. Namun yang menyebabkannya menjadi misterius adalah umur batu tempat palu tersebut ditemukan berumur sekitar 110-115 juta tahun.
Bagaimana sebuah palu yang relatif modern tertanam dengan rapi di sebuah batu berumur 110 juta tahun ?
Inilah yang disebut Ooparts. Salah tempat dan salah waktu.


Reaktor Nuklir Purba Berusia 2 Miliar tahun
Artikel terkait untuk bagian ini adalah :
Reaktor Nuklir Purba Bukti Peradaban Maju yang Hilang

Pada tahun 1972, seorang ahli fisika Prancis, Francis Perrin menyatakan sebuah laporan yang mengejutkan, bahwa telah ditemukan reaktor nuklir tertua yang pernah dibuat di dunia, yang telah ada sejak 2.000.000.000 tahun yang lalu (jauh sebelum era jurassic) dan mampu dioperasionalkan selama beberapa ratus ribu tahun kemudian, dengan penggunaan daya rendah.

Keseluruhan yang ditemukan ada 15 reaktor pada 3 deposit uranium di area pertambangan Oklo, Rep. Gabon. Dan lalu dikenal sebagai Fosil Reaktor-reaktor Oklo.

Tanggal 2 Juni 1972, petugas analis di Pierrelatte - Nuclear Fuel Processing Plant, Prancis (yang mengimpor kebutuhan uraniumnya dari Gabon) pada mulanya hanya melakukan pekerjaan rutinnya untuk memeriksa massa beberapa contoh uranium yang akan digunakan tersebut denganspektrometer. Uranium yang akan diproses, seperti biasa adalah bermassa 235U dengan nilai rasionya selalu adalah 0,00720, namun pada contoh yang diperiksa ternyata mempunyai rasio 0,00717.

Walaupun perbedaan yang ditemukan itu relatif kecil namun membuat para ahli dari Prancis lalu berdatangan langsung ke pertambangan Oklo dan di sana justru menemukan uranium dengan rasio yang jauh lebih rendah lagi, mencapai 0.00440. Perbedaan rasio yang lebih rendah ini hanya akan terjadi jika 235U sebagai bahan bakar telah pernah digunakan untuk proses reaksi nuklir. Bahkan di lokasi yang sama juga ditemukan produk keluaran proses reaksi nuklir, yaituneodymium, sama dengan yang dihasilkan oleh reaktor nuklir masa kini.

Pondok berusia 1,7 juta tahun

Add caption
Pondok berumur 1,7 juta tahun mengagetkan masyarakat ilmiah. Pondok ini tampak seperti pondok-pondok sebagian orang Afrika masa kini.Telah banyak temuan yang menunjukkan bahwa usia Homo sapiens bahkan lebih awal dari 800 ribu tahun. Satu di antaranya adalah temuan Louis Leakey di awal tahun 1970-an di Celah Olduvai.

Di tempat ini, di lapisan Bed II, Leakey menemukan bahwa spesies Australopithecus, Homo habilis dan Homo erectus hidup pada masa yang sama.

Bahkan yang lebih menarik lagi adalah sebuah bangunan yang juga ditemukan Leakey di lapisan yang sama. Di sini, Leakey menemukan sisa-sisa pondok batu.

Segi tidak biasa dari peristiwa ini adalah bahwa bangunan ini, yang masih dipakai di sejumlah daerah di Afrika, hanya dapat dibangun oleh Homo sapiens! Jadi, menurut temuan Leakey, Australopithecus, Homo habilis, Homo erectus dan manusia modern tentu hidup pada masa yang sama sekitar 1,7 juta tahun silam. Temuan ini dengan telak menggugurkan teori evolusi yang menyatakan bahwa manusia modern berevolusi dari spesies mirip kera seperti Australopithecus. karena nyatanya mereka hidupa jaman yang sama.


Jejak manusia modern berusia 3,6 juta tahun

Jejak-jejak Laetoli berasal dari manusia masa kini, namun mereka hidup jutaan tahun silam. Nyatanya, sejumlah temuan lain merunut asal mula manusia modern hingga 1,7 juta tahun yang lalu. Salah satu dari temuan terpenting adalah jejak-jejak kaki yang ditemukan di Laetoli, Tanzania oleh Mary Leakey pada tahun 1977.

Jejak-jejak kaki ini ditemukan pada lapisan yang menurut perhitungan berusia 3,6 juta tahun. Yang lebih penting lagi, jejak-jejak kaki ini tidak berbeda dari jejak kaki yang ditinggalkan manusia modern (manusia jaman sekarang). Jejak-jejak kaki yang ditemukan Mary Leakey lalu dipelajari beberapa ahli paleoantropologi seperti Don Johanson dan Tim White. Hasilnya sama. White menulis: Tidak pelak lagi ... Jejak-jejak itu serupa dengan jejak kaki manusia modern. Jika satu jejak itu ditinggalkan di pasir pantai California sekarang, dan seorang anak berusia empat tahun ditanyai tentangnya, ia akan langsung menjawab bahwa seseorang telah berjalan di sana. Ia tidak akan dapat membedakannya dengan seratus jejak kaki lain di pantai, begitu pun Anda.

Setelah meneliti jejak-jejak itu, Louis Robbins dari Universitas North California mengulas demikian: Lengkungannya agak tinggi — manusia yang lebih kecil berlengkungan lebih tinggi daripada saya— dan jempol kakinya besar dan sejajar dengan telunjuk kakinya .… Jari-jari menekan tanah seperti jari-jari kaki manusia. Anda tidak akan melihat ini pada hewan. Pengujian-pengujian bentuk morfologis jejak tetap menunjukkan lagi bahwa harus diterima bahwa itu jejak-jejak manusia, lebih jauh lagi, manusia modern yang ada hari ini (Homo sapiens).

Russell Tuttle yang mempelajari hal ini menulis:
Seorang Homo sapiens kecil bertelanjang kaki mungkin telah membuatnya... Dari semua ciri morfologi yang teramati, kaki orang yang membuat jejak tidak berbeda dengan kaki manusia modern.Penelitian tak berpihak tentang jejak-jejak kaki itu mengungkapkan pemilik sebenarnya. Dalam kenyataan, jejak-jejak itu terdiri atas 20 jejak membatu seorang manusia modern berusia 10 tahun dan 27 jejak seorang yang lebih muda. Mereka jelas-jelas manusia modern seperti kita.

Situasi ini menjadikan jejak kaki Laetoli sebagai bahan perbincangan selama bertahun-tahun. Para pakar paleoantropologi evolusionis berupaya keras memikirkan sebuah penjelasan karena mereka sulit menerima kenyataan bahwa manusia modern telah berjalan di muka Bumi 3,6 juta tahun silam. Pada tahun 1990-an, “penjelasan” ini mulai terbentuk. Evolusionis memutuskan bahwa jejak kaki ini tentunya ditinggalkan oleh Australopithecus, sebab menurut teori mereka, mustahil spesies homo ada 3,6 juta tahun silam.

Akan tetapi, dalam karangannya di tahun 1990, Russell H. Tuttle menulis: Singkatnya, jejak kaki berusia 3,5 juta tahun di situs G Laetoli mirip jejak manusia modern yang biasa bertelanjang kaki. Tidak ada ciri-ciri yang menunjukkan bahwa hominid Laetoli berkemampuan bipedal yang kurang dari kita. Kalau saja jejak pada situs G ini tidak diketahui setua itu, kami akan langsung menyimpulkan bahwa jejak itu dibuat oleh anggota genus Homo ... Dalam hal ini, kita harus mengesampingkan anggapan lemah bahwa jejak Laetoli dibuat oleh jenis Lucy, yaitu Australopithecus aferensis.Dengan kata lain, jejak-jejak berumur 3,6 juta tahun ini tidak mungkin milik Australopithecus.

Satu-satunya alasan mengapa jejak-jejak ini dianggap berasal darinya adalah karena berada pada lapisan vulkanik berumur 3,6 juta tahun. Jejak itu dianggap milik Australopithecus dengan asumsi bahwa manusia tidak mungkin ada pada zaman setua itu.


Rahang Manusia Berumur 2,3 Juta Tahun
Contoh lain yang menunjukkan ketak-sahihan silsilah yang dikarang oleh para evolusionis: rahang manusia modern (Homo sapiens) berumur 2,3 juta tahun. Rahang yang diberi kode AL 666-1 ini digali di Hadar, Ethiopia. Terbitan-terbitan evolusionis mencoba mengurangi maknanya dengan merujuknya sebagai “temuan yang sangat mengejutkan.” (D. Johanson, BlakeEdgar, From Lucy to Language, h. 169).

Manusia hobbit


Belum lama ini di Indonesia di temukan tulang belulang berusia 18.000 tahun milik sejenis manusia dengan tinggi badan 3 kaki di pulau Flores, Indonesia. Manusia hobbit, begitu ilmuan dan media menyebutnya. memiliki ciri ciri yang lebih kecil pada manusia pada umumnya. penemuan Manusia hobbit ini menimbulkan perselisihan diantara ilmuwan. perselisihan tersebut adalah adanya para pakar lain yang mendukung pandangan para ilmuwan Indonesia yang berkeberatan atas dikemukakannya H. floresiensis sebagai suatu spesies tersendiri yang terpisah dari Homo sapiens. Yang terkemuka dari sederetan ilmuwan tersebut adalah ilmuwan Australia Dr. Maciej Henneberg dan Dr. Alan Thorne, dan para peneliti dari Field Museum Chicago di Amerika.

Sejumlah sanggahan baru, sebagaimana yang dilontarkan oleh para ilmuwan Indonesia, menegaskan bahwa Manusia Flores mungkin telah menderita penyakit syaraf yang dikenal sebagai microcephaly (kelainan berupa kepala yang berukuran kecil).

Microcephaly sekunder memiliki banyak sekali penyebab, mulai dari infeksi virus selama kehamilan hingga luka atau kekurangan gizi ketika baru lahir. Spesimen-spesimen tersebut ditemukan di sebuah gua di suatu pulau. Siapakah yang bisa mengatakan bahwa pulau itu belum pernah dilanda wabah virus 18.000 tahun lalu yang menyebabkan berjangkitnya kelainan tersebut? Atau mungkin penghuni [pulau itu] telah terkena wabah itu di tempat lain di gugusan kepulauan Indonesia, dan telah diusir ke Flores karena penampakan mereka yang aneh.

Atau mungkin saja bahwa mereka yang mengidap microcephaly sekunder dapat bertahan hidup dan bahkan beranak pinak: kelainan itu tidak selalu harus dihubungkan dengan kecerdasan yang rendah. Sebenarnya, [tingkat kecerdasan] bukan dikarenakan ukuran otak yang kecil saja: penentu terpenting adalah jumlah bagian [otak yang berwarna] abu-abu. Karena bagian ini tidak terawetkan pada sisa-sisa peninggalan fosil, kita tidak memiliki gambaran apakah para "hobbit" tersebut cerdas, bodoh atau biasa saja. Apa yang jelas adalah bahwa para palaeontolog terlalu bernafsu mendasarkan klaim besar pada bukti yang sudah dipastikan sangat kurang. Ini adalah kecenderungan kuat yang tidak begitu membantu mereka di masa lalu.

Pengkajian lain oleh Henneberg yang mengungkap hasil mengejutkan tentang Manusia Flores adalah perhitungannya tentang tulang lengan depan (radius) yang ditemukan di dalam sebuah gua. Dari panjang tulangnya, yang ditetapkan sebagai 210 mm (8,3 inci), Henneberg menghitung bahwa pemiliknya bertinggi tubuh antara 151 dan 162 cm (4,9 - 5,3 kaki).

Angka ini agak lebih besar daripada 1 meter (3 kaki) yang diduga merupakan ukuran tinggi Manusia Flores, dan masih dalam batas yang dianggap normal untuk manusia zaman sekarang. Henneberg mengumumkan kesimpulan yang ia capai sebagai hasil dari penelitian ini:
"Hingga tambahan tulang-tulang lain dari 'spesies baru' dugaan ini diketemukan, saya akan tetap menyatakan bahwa suatu kondisi yang sudah sangat dikenal yang diakibatkan oleh penyakitlah yang menjadi penyebab timbulnya penampakan khusus dari rangka tersebut."


Mesin tua berusia 300 juta tahun

Mesin tua dan peralatan tua yang ditemukan berusia lebih dari 300 juta tahun, setidaknya mengungkapkan adanya teknologi modern peradaban yang hilang.
Sumber berita Rusia pernah memberitakan, bahwa sebuah peralatan mesin alumunium berusia 300 juta tahun telah ditemukan di wilayah Vladivostok. Beberapa ahli mengatakan temuan itu adalah rel bergigi yang tampaknya memang diproduksi dan bukan hasil proses alam.

Tak hanya itu, beberapa temuan serupa diyakini pernah ditemukan di wilayah berbeda dan menggambarkan beberapa peralatan, mungkin pada waktu itu menjadi kebutuhan atau mungkin semua itu terbawa meteorit jatuh ke Bumi.

Peralatan Dan Mesin Tua Dari Luar Bumi?


Yulia Zamanskaya seorang penduduk Vladivostok, ketika sedang menyalakan api di malam yang dingin, dia menemukan sebuah rel berbentuk logam tertimpa pada salah satu potongan batubara yang digunakan untuk memanaskan rumahnya.

Karena merasa aneh dengan penemuan itu, dia memutuskan untuk mencari bantuan kepada ilmuwan di wilayah Primorye.

Setelah benda logam dipelajari, ahli terkemuka terkejut ketika mengasumsikan temuan potongan mesin tersebut, potongan logam itu berusia 300 juta tahun dan mesin itu tidak diciptakan oleh alam tetapi lebih mirip dengan benda-benda yang diproduksi (khususnya pabrik).

Temuan ini seperti logam rel bergigi yang diciptakan secara artifisial, potongan logam seperti ini sering digunakan pada peralatan mikroskop, perangkat teknis dan elektronik.

Bagaimana peralatan mesin ini dalam sudut pandang Biologi? Valery Brier berprofesi sebagai peneliti Anomali dan Biologi, dia mengambil sampel mikroskopis pada aluminium dan melakukan serangkaian analisis difraksi X-ray pada logam. Analisis ini menunjukkan bahwa aluminium sangat murni dan mengandung Microimpurities Magnesium berkisar 2-4 persen.


Tak begitu lama setelah temuan alat mekanis di Rusia, ditemukan pula peralatan sejenis pada batuan vulkanik yang diperkirakan berusia 400 juta tahun. Potongan peralatan mesin tua itu ditemukan diwilayah terpencil Semenanjung Kamchatka sekitar 150 mil dari desa Tigil, yang ditemukan oleh arkeolog University of St Petersburg diantara beberapa fosil aneh lainnya. Menurut arkeolog Yuri Golubev, temuan ini sangat mengagumkan dan membuka pemikiran kita bahwa mesin-mesin telah diciptakan jutaan tahun lalu!
Sampai saat ini masih belum bisa dipastikan asal-usul peralatan dan mesin tua itu, tapi semuanya ditemukan didalam sedimen batubara (yang pastinya terawetkan selama jutaan tahun).


Artefak Vas Bunga berumur sekitar 500 juta tahun

Penemuan artefak aneh pada batubara mungkin relatif sering terjadi. Penemuan seperti ini pernah juga terjadi pada tahun 1851, ketika para pekerja di salah satu tambang Massachusetts mengekstraksi Vas perak-seng dari blok-blok atau potongan batu bara yang ditambang.
Diperkirakan artefak Vas berasal dari priode Cambrian sekitar 500 juta tahun yang lalu. Vas ini terbuat dari perak-seng dengan hiasan ukiran disekitarnya, lebih tepatnya perak halus berukir anggur. Diperkirakan usia vas ini berkisar 534 juta tahun.

Enam puluh satu tahun kemudian, ilmuwan Amerika dari Oklahoma juga menemukan sebuah panci besi yang berada didalam potongan batubara berusia 312 juta tahun.


Panci besi ditemukan oleh Frank Kennard seorang pekerja di pembangkit listrik Municiple, Oklahoma. Dia menemukan sepotong batu bara besar dan memecahkannya dengan palu, yang kemudian sebuah panci jatuh dari pecahan batubara itu. Dia memeriksa batubara yang berasal dari tambang Wilburton Oklahoma. Pada tanggal 27 November 1948, Frank menegaskan fakta-fakta penemuannya.

Apakah Anda yakin bahwa semua itu diproduksi manusia purba, atau priode Jurassic yang ganas sebenarnya tidak seburuk yang kita kira? Banyak pertanyaan yang hingga saat ini tidak bisa dijawab kalangan ilmuwan, salah satunya ‘Apakah peralatan aluminium itu berasal dari luar Bumi?’.

Pertanyaan ini muncul ketika penelitian pada meteorit memiliki materi aluminium-26 yang kemudian lebur menjadi magnesium-26. Nilai 2 persen pada magnesium alloy di tambang mungkin menunjukkan asal usul aluminium. Penelitian ini juga bisa menjadi bukti tentang adanya beberapa peradaban masa lalu yang tidak diketahui hingga saat ini.

Misteri batu raksasa

• Giant Stone Balls of Costa Rika



Di Kosta Rika, ditemukan banyak sekali bola-bola batu aneh dari bahan granit dalam berbagai ukuran. Dari yang sebesar buah jeruk hingga yang berukuran raksasa, berdiameter lebih dari 2,15 meter. Benda-benda ini hingga kini belum banyak diketahui asal-usulnya, kecuali bahwa keberadaannya sudah ada sejak pendaratan pertama kali Christopher Columbus (1502) di Kosta Rika.

Setiap benda dibuat dengan sangat halus membentuk bola sempurna dan terdapat guratan-guratan yang membentuk suatu pola (petroglyph) aneh pada lapisan luarnya. Petroglyph itu ternyata ada yang mirip dengan rangkaian gugusan bintang, sehingga diduga ada kaitannya dengan keperluan astronomi pada masanya. Bola-bola misterius ini kini sebagian besar disimpan di Costa Rican National Museum, San José.

• The Grooved Spheres



Di Wonderstone Silver Mine, yang terletak di dekat kota Ottosdal, Afrika Selatan, juga telah ditemukan ratusan benda aneh berbentuk bola metalik (campuran besi dan nikel), masing-masing berdiameter 1 - 4 inci. Keseluruhannya terdapat dua tipe, yaitu tipe bulat padat kebiruan dan lainnya adalah tipe yang memiliki lubang berisi sejenis spons berwarna putih. Usia lapisan batuan pertambangan dimana ditemukan benda-benda ini adalah sekitar 3.000.000.000 tahun.



Pada 1881, seorang ahli geologi bernama H. Stopes menemukan sebuah benda aneh berbentuk bola yang pada salah satu sisinya terukir gambar seperti wajah manusia. Benda ini terpendam dalam lapisan tanah dari era Pliocene (1.600.000 s.d 5.300.000 tahun yang lalu) di Inggris.

1.Jimison, S. “Scientists Baffled by Space Spheres”. Weekly World News. July 27, 1982.
2.Quesada, Edwin. “A Costa Rica’s Stone Balls”. The California Native International Adventures. 2001
---------------------

Dari beberapa penemuan diatas, sudah jelas bahwa suatu peradaban manusia modern yang maju baik cara hidup dan pemikirannya, pernah ada dan eksis dimuka bumi ini yang telah hidup beberapa juta tahun lalu. Hal ini memang sulit diterima, mengingat umur peradaban manusia yang diakui saat ini berdasarkan terori evolusi dari masa manusia purba hingga manusia modern saat ini adalah sekitar 60 ribu tahun saja. (Baca kisahnya dalam artikel Polemik Keberadaan Adam dan Manusia Purba juga anda bisa baca tentang Awal Peradaban manusia adalah dari Indonesia)

Jadi bagaimana mungkin benda ataupun peninggalan manusia masa lampau yang dihitung umurnya sampai mencapai jutaaan tahun silam bisa ada dan sama persis dengan benda atau sesuatu yang dimiliki peradaban manusia saat ini.

Kita memang tidak pernah tahu persis sejak kapan manusia itu mulai hadir dan eksis dimuka bumi ini, dan satu yang jadi pertanyaan adalah “kalau memang peradaban manusia maju itu dulunya pernah ada, mengapa harus terputus mata rantainya, sehingga peradaban manusia harus mengulang kembali dari peradaban manusia primitif hingga sekarang ini?”

Memang pernah beberapa waktu lalu saya sempat membaca sebuah artikel menarik, dan menurut penuturan dari Mister Li Hongzi (pendiri Fulun Gong/Fulun Dafa) dalam ceramah Alam Semesta-nya, Beliau menuturkan bahwa peradaban dimuka bumi ini setidaknya telah dihancurkan kurang lebih sebanyak empat kali oleh Sang Pencipta. Dan, pada saat era dimana kita hidup sekarang ini, merupakan masa kehidupan peradaban umat manusia ke-5 dibumi.

Kalau memang benar demikian, jika peradaban kita saat ini dan nantinya sudah begitu maju tetapi kemudian dihancurkan kembali oleh Yang Maha Kuasa? lalu sampai kapan peradaban manusia ini bisa sampai menjelajahi jagat angkasa raya yang begitu luas?

Kita mungkin sebagai peradaban manusia, ditakdirkan selama perjalanan waktu yang begitu panjang untuk mengontrak selamanya hanya di BUMI. Jangankan untuk menempati planet lain, melihat planet tetangga saja yang ada di galaksi-galaksi lainnya itu tak akan pernah terjadi. Dan malahan justru sebaliknya, yang hanya bisa dilakukan peradaban manusia saat ini dan nanti adalah menunggu kedatangan mahkluk lain yang begitu cerdas dari planet antah berantah, seperti yang mungkin pernah terjadi pada peradaban-peradaban manusia sebelumnya.
Entahlah ....

----------
Sampai disini postingan tentang Beberapa Penemuan Peninggalan Peradaban Manusia Jutaan Tahun Silam, semoga artikel atau tulisan diatas dapat bermanfaat dan bisa menambah wawasan anda, salam sukses selalu ...

Sumber dan bahan tulisan;
Referensi:
- Traces of the crash “flying saucer” preserved in coal? Media berita Rusia KPRU, 12 Januari 2013.
- Dari Koleksi blog Pribadi


Edit; wawansurya
Sumber ;
http://wawansurya.de.vu
http://wawansurya.tk
http://wawansurya.infos.st
http://wwbisnis.blogspot.com
www.affiliate-waones.com
http://waones-sbm.blogspot.com
http://mitra-sbm.blogspot.com
Terima kasih sudah Mau Berkunjung Keblog Ini .. bila ada yang tidak berkenan .... Comment aja ... yah!!!

merchant 
Search Engine

»»  READ MORE ...

Penemuan Palu berusia Jutaan tahun Bukti Peradaban Maju Pernah Ada







Palu Purba Bukti Peradaban Manusia Modern yang Musnah


Pada Juni 1936, Max Hahn dan istrinya Emma sedang berjalan di tepi sungai Red Creekdekat dengan rumah mereka di London. London yang dimaksud disini adalah sebuah wilayah di Texas, Amerika Serikat. Tanpa sengaja, mereka melihat sebuah batu mineral dengan sepotong kayu mencuat keluar darinya. Karena tertarik, mereka memutuskan untuk membawanya pulang.

Sekitar tahun 1946, karena rasa ingin tahu, putra mereka yang bernama George memecahkan batu itu dan menemukan sesuatu yang luar biasa. Di dalam batu yang terbelah tersebut, sebuah palu dengan kepala besi terlihat tertanam dengan rapi. Potongan kayu yang dilihat oleh Max Hahn dan istrinya 10 tahun sebelumnya adalah pegangan palu yang terbuat dari kayu.

Sebenarnya, dalam kondisi yang umum, penemuan palu ini tidak terlalu aneh. Namun yang menyebabkannya menjadi misterius adalah umur batu tempat palu tersebut ditemukan.

Karakteristik geologis Red Creek tempat ditemukannya batu itu berasal dari formasi pasirHensel dari masa Lower Cretaceous. Formasi ini diperkirakan terbentuk sekitar 110-115 juta tahun.

Bagaimana sebuah palu yang relatif modern tertanam dengan rapi di sebuah batu berumur 110 juta tahun ?
Inilah yang disebut Ooparts. Salah tempat dan salah waktu.
London Hammer sendiri kemudian dibeli oleh seorang ilmuwan Creationist (golongan anti teori evolusi) bernama Carl Baugh. Mengenai palu ini, Carl berkata :
“Jika artefak tersebut benar-benar berasal dari masa Cretaceous, bagaimana teori evolusi menjawabnya? Menurut teori evolusi manusia belum menempati bumi ini pada 100 juta tahun yang lalu. Jika artefak tersebut adalah artefak modern, maka itu berarti batu tempat palu tersebut berumur relatif baru. Sekali lagi, bagaimana teori evolusi menjawabnya ?”

Jadi bisa saja palu tersebut dijatuhkan oleh seorang tukang kayu sekian juta tahun yang lalu dan kemudian terbungkus oleh lapisan tanah mineral yang kemudian membatu di red creek.
Dan yang paling aneh adalah temuan di Rumania pada tahun 1934, artefak yang ditemukan pada tambang batu pasir usianya tidak kurang dari 1 juta tahun.

Bagian-bagian perangkat ini terbuat dari aluminium, bentuknya mirip seperti palu atau kaki pendukung pendaratan pesawat ruang angkasa ‘Viking’ dan ‘Apollo’.


Temuan ini berasal dari zona geografis yang luas didataran Tinggi Edwards, terutama terdiri dari batuan Kapur. Pada bulan Juni 1934, Max Hahn menemukan batu di samping air terjun diluar London.
Kepadatan besi menunjukkan interior logam sangat murni tanpa gelembung. Sementara industri modern saat ini tidak dapat secara konsisten menghasilkan produk besi dengan kualitas ini, sebagaimana hasil tes yang menunjukkan tanpa gelembung dan variasi kepadatan sekitar 10 persen berukuran kira-kira 1×1/2 inchi.

Daerah putih dianggap logam yang paling padat, dan dan tetap bebas karat sejak artifact ditemukan. Bahkan kualitas besi sama atau melebihi kualitas dari setiap besi yang pernah ditemukan diproduksi dunia modern. Klorin yang dibuat dengan logam besi masih menjadi teka-teki yang sangat membingungkan.

Sampai disini postingan tentang Palu Purba Bukti Peradaban Manusia yang Musnah, semoga artikel atau tulisan diatas dapat bermanfaat dan bisa menambah wawasan anda, salam sukses selalu ...


Sumber dan bahan tulisan;
- Dari Koleksi blog Pribadi

Edit; wawansurya
Sumber ;
http://wawansurya.de.vu
http://wawansurya.tk
http://wawansurya.infos.st
http://wwbisnis.blogspot.com
www.affiliate-waones.com
http://waones-sbm.blogspot.com
http://mitra-sbm.blogspot.com
Terima kasih sudah Mau Berkunjung Keblog Ini .. bila ada yang tidak berkenan .... Comment aja ... yah!!!

merchant 
Search Engine

»»  READ MORE ...

Penemuan Tambang Reaktor Nuklir Purba Bukti Pernah ada peradaban Maju






Fakta dan Bukti Bahwa Tambang Reaktor Nuklir Tersebut Lebih Maju Dari Sekarang

Membuat sebuah reaksi nuklir tentu bukanlah hal mudah. Pemecahan atom-atom uranium dilakukan dalam sebuah sarana pembangkit daya (power plant), yang akan menghasilkan energi berupa panas dan neutron-neutron yang kemudian mengakibatkan atom-atom lain memecah.

Proses ini disebut dengan pemecahan nuklir (nuclear fission). Diperlukan banyak ilmuwan dan teknisi yang sangat ahli untuk membuat dan mengoperasikan sarana pembangkit daya tersebut. Konstruksi reaktor nuklir sendiri ‘baru’ diperkenalkan pada 1942 di Chicago oleh Enrico Fermi, seorang ahli dan pengajar fisika yang sebelumnya, pada 1938 memenangkan penghargaan Nobel Fisika untuk “the production of transuranic elements by neutron irradiation”.

Namun pada tahun 1972, seorang ahli fisika Prancis, Francis Perrin menyatakan sebuah laporan yang mengejutkan, bahwa telah ditemukan reaktor nuklir tertua yang pernah dibuat di dunia, yang telah ada sejak 2.000.000.000 tahun yang lalu (jauh sebelum era jurassic) dan mampu dioperasionalkan selama beberapa ratus ribu tahun kemudian, dengan penggunaan daya rendah. Keseluruhan yang ditemukan ada 15 reaktor pada 3 deposit uranium di area pertambangan Oklo, Rep. Gabon. Dan lalu dikenal sebagai Fosil Reaktor-reaktor Oklo.

Tanggal 2 Juni 1972, petugas analis di Pierrelatte - Nuclear Fuel Processing Plant, Prancis (yang mengimpor kebutuhan uraniumnya dari Gabon) pada mulanya hanya melakukan pekerjaan rutinnya untuk memeriksa massa beberapa contoh uranium yang akan digunakan tersebut denganspektrometer.

Uranium yang akan diproses, seperti biasa adalah bermassa 235U dengan nilai rasionya selalu adalah 0,00720, namun pada contoh yang diperiksa ternyata mempunyai rasio 0,00717. Walaupun perbedaan yang ditemukan itu relatif kecil namun membuat para ahli dari Prancis lalu berdatangan langsung ke pertambangan Oklo dan di sana justru menemukan uranium dengan rasio yang jauh lebih rendah lagi, mencapai 0.00440. Perbedaan rasio yang lebih rendah ini hanya akan terjadi jika 235U sebagai bahan bakar telah pernah digunakan untuk proses reaksi nuklir. Bahkan di lokasi yang sama juga ditemukan produk keluaran proses reaksi nuklir, yaituneodymium, sama dengan yang dihasilkan oleh reaktor nuklir masa kini.

Konstruksi reaktor nuklir di Oklo tersebut dirancang dengan menggunakan teknologi yang jauh lebih maju dan efisien daripada yang kini digunakan, termasuk dalam proses pengolahan (yang memanfaatkan air) dan pembuangan limbahnya (dapat dibuang di lokasi itu juga secara aman). Karena itu kemudian menjadi bahan kajian bagi para ahli dalam mendayagunakan teknologi nuklir masa kini.

Peradaban Prasejarah



Dengan adanya penemuan reaktor nuklir di Gabon, kita harus mengakui bahwa hal ini merupakan keunggulan peradaban prasejarah. Pertanyaannya, siapakah yang membangun peradaban tinggi itu ? Para ilmuwan memiliki dua penafsiran akan hal ini. Pertama adalah peradaban itu merupakan peninggalan makhluk angkasa luar yang pernah datang dan melakukan penyelidikan di bumi, dan yang kedua adalah sebelum peradaban manusia masa sekarang, pernah ada keunggulan peradaban prasejarah manusia yang lebih maju dari sekarang.

Karena banyaknya orang yang percaya dengan penafsiran yang kedua, para ilmuwan mengusulkan untuk diadakannya diskusi mengenai teori peradaban bumi. Arkeolog biologi berpendapat bahwa selama 4,5 miliar tahun munculnya bumi hingga hari ini, sudah mengalami 5 kali kepunahan yang dahsyat, musnah dan terbentuk kembali, berputar dan kemudian memulai lagi, hingga pada kepunahan dahsyat yang terakhir yang terjadi 65 juta tahun lalu.

Ada yang menarik kesimpulan berdasarkan hal tersebut di atas, bahwa 2 milyar tahun yang lalu di bumi pernah ada peradaban tingkat tinggi. Namun malang, karena mengalami kepunahan akibat sebuah perang nuklir yang hebat atau perubahan bencana alam yang dahsyat. Perubahan dunia pada , masa lampau telah membawa serta semua peninggalan peradaban, dan hanya menyisakan sedikit peninggalan benda-benda purbakala, yang sekarang masih menjadi misteri dan membuat kita semua skeptis dan memunculkan banyak teori konspirasi sampai saat ini.

Namun ada juga yang berpendapat bahwa punahnya peradaban prasejarah manusia yang maju, dikarenakan perubahan ikliom bumi berskala besar. Atau dikarenakan gaya tarik bumi yang kehilanagan kestabilannya. Di saat sistem tata surya bergerak pada posisi tertentu di ruang orbit bumi, maka secara periodik akan muncul iklim yang tidak serasi dengan kehidupan manusia di bumi. Pada 65 juta tahun yang lampau misalnya, dinosaurus punah akibat yang telah disebutkan di atas. Perubahan iklim secara berkala di bumi ini, mengatur siklus awal dan evolusi makhluk berinteligensi tinggi. Namun itu semua hanyalah perkiraan, dugaan, dan penafsiran saja, sedangkan mengenai misteri peradaban prasejarah, kita perlu lebih serius lagi untuk menyelaminya.

Telah kita ketahui bahwa penguasaan teknologi atom oleh umat manusia baru dilakukan dalam kurun waktu beberapa puluh tahun saja, dengan penemuan ini sekaligus menerangkan bahwa pada 2 milyar tahun yang lampau sudah ada sebuah teknologi yang peradabannya melebihi kita sekarang, serta mengerti betul akan cara penggunaannya. Hal yang patut membuat orang termenung dalam-dalam ialah bahwa mengapa manusia zaman prasejarah yang memiliki sebuah teknologi maju tidak bisa mewariskan teknologinya, malah hilang tanpa sebab, yang tersisa hanya setumpuk jejak saja. Lalu bagaimana kita menyikapi atas penemuan ini ? Permulaan sebelum 2 milyar tahun hingga 1 juta tahun dari peradaban manusia sekarang ini terdapat peradaban manusia.


Dalam masa-masa yang sangat lama ini terdapat berapa banyak peradaban yang demikian ini menuju kepunahan ? Jika kita abaikan terhadap semua peninggalan-peninggalan peradaban prasejarah ini, sudah tentu tidak akan mempelajarinya secara mendalam, apalagi menelusuri bahwa mengapa sampai tidak ada kesinambungannya, lebih-lebih untuk mengetahui penyebab dari musnahnya sebuah peradaban itu. Dan apakah perkembangan dari ilmu pengetahuan dan teknologi kita sekarang akan mengulang seperti peradaban beberapa kali sebelumnya ? Betulkah penemuan ini, serta mengapa penemuan-penemuan peradaban prasejarah ini dengan teknologi manusia masa kini begitu mirip ? Semua masalah ini patut kita renungkan dalam-dalam.

Dari bukti-bukti peninggalan bahwa di bumi ini terdapat berkali-kali peradaban dan binasa. Bukti-bukti peninggalan peradaban ini jika tidak dipelajari secara mendalam, serta mengapa sampai terjadi ketidak sinambungan, untuk mengetahui mengapa sebuah peradaban bisa musnah mungkin manusia akan mengulang seperti peradaban beberapa kali sebelumnya.

----------
Sampai disini postingan tentang Reaktor Nuklir Purba Bukti Peradaban Maju yang Hilang, semoga artikel atau tulisan diatas dapat bermanfaat dan bisa menambah wawasan anda, salam sukses selalu ...


Sumber dan bahan tulisan;
-Traces of the crash “flying saucer” preserved in coal? Media berita Rusia KPRU, 12 Januari 2013.
- Dari Koleksi blog Pribadi

Edit; wawansurya
Sumber ;
http://wawansurya.de.vu
http://wawansurya.tk
http://wawansurya.infos.st
http://wwbisnis.blogspot.com
www.affiliate-waones.com
http://waones-sbm.blogspot.com
http://mitra-sbm.blogspot.com
Terima kasih sudah Mau Berkunjung Keblog Ini .. bila ada yang tidak berkenan .... Comment aja ... yah!!!

merchant 
Search Engine

»»  READ MORE ...

Peta Simbolis Mata Satu yang Masih Jadi Misteri






MISTERI PETA SI MATA SATU


Pada gambar yang ada saat ini yakni tentang gambar dengan matu satu atau satu mata adalah kita selalu berorientasi pada mata satu yang ada dalam mata uang Dolar USA($), yang sering dikonotasikan sebagai si mata Dajjal.

Memang simata satu seperti yang ada pada gambar mata uang tersebut banyak menyimpulkan arti, tetapi yang akan kita bahas sekarang ini adalah tentang simata satu yang menyimpan Misteri yang besar dan hingga kini belum terpecahkan.

PETA SI MATA SATU—Inilah Hasil Pre-elemenary RISET “SI MATA SATU” Para Ahli yang meminta saya mempublikasikannya untuk sama-sama direnungkan/memancing diskusi. Ratusan halaman Pre- elemenary Riset ini diartikan apa yang selama ini sebagai Kontroversi Si Mata satu itu oleh para peneliti kita yang disimpulkan adalah sebuah PETA.


Projeksi astronomis menjadi posisi geografis ini menjadi sangat menarik karena untuk menjawab apa yang ada di satu piramid di Mesir ditemukan gambar mata Oro de Horus yang diapit oleh gambar Elang ( Aquila ) disebelah kiri dan gambar Ular ( Serpens). Hasil projeksi geografis ini dapat diartikan sebagai peta.

Menterjemahkan simbol Elang disebelah kiri Oro de Horus di tengah dan Ular disebelah kanan sebagai peta warisan budaya dan lain-lainnya tentu akan sangat menarik untuk di eksplorasi lebih jauh.

Silahkan direnungi yang jelas bukan utak atik gatuk, risetnya sudah lama, metode bisa dipertanggungjawabkan. Untuk sementara mereka minta dirahasiakan namanya, hanya sementara. Silahkan memperdebatkannya.

Misteri Lorong Rahasia Jakarta dan Simbol Si Mata-Satu


Bundaran Hotel Indonesia (HI) di Jakarta, yang dibangun Presiden Sukarno, menyimpan pola simbolis Mat Horus atau simata satu ini.

Konon khabarnya ternyata Jakarta sampai saat ini masih menyimpan misteri yang belum terpecahkan, mengapa disebut demikian, ya karena sampai saat ini ternyata kabarnya dibawah kota metropolitan tersebut terdapat lorong-lorong rahasia yang terhubung antara satu dengan yang lainnya. Mulai dari istana negara, Monas, Bundaran HI sampai masjid Istiqlal bahkan ada satu lorong yang dipersiapkan menuju laut.

Hal ini memang bila dikaji dan dipelajari dengan penelusuran sejarah, bahwa pembangunan lorong-lorong ini memang bisa jadi sejak jaman pendudukan belanda di Batavia dulu yang kini namanya berubah menjadi Jakarta sudah ada dan dipersiapkan untuk mengantisipasi serangan baik dari para gerilyawan pribumi maupun serangan dari luar.

Itu sebabnya mungkin salah satu alasan dibangunnya Monas dan Hotel Indonesia (HI) pada masa pemerintahan Sukarno yang diresmikan juga oleh Sukarno, ada dalam kawasan atau lintasan lorong-lorong rahasia tersebut, dan tentunya Sukarno sendiri memanfaatkan peninggalan bekas pemerintah Belanda ini bukan hanya sebatas mengantisipasi keadaan darurat saja, tapi yang pasti hingga sekarang hanya segelintir oranglah yang tahu akan arti keberadaan dan kepentingan daripada lorong-lorong rahasia tersebut.

Maka bukan hal yang mustahil apabila pada suatu peristiwa ketika ada yang demo ke Istana untuk bertemu Kepala Negara tidak pernah bisa menemuinya, karena sudah berada ditempat lain tanpa diketahui oleh para pendemo tersebut, padahal pada saat yang bersamaan ketika itu sang Kepala Negara sedang menerima tamu negara.

Sekali lagi mengenai makna dari simbol tersebut, semua kesimpulan akhir terserah pada anda dan dari sudut pandang manakah anda melihatnya. Sekilas memang ini hanya gambar dari imajinatif meski memang gambar ini dibuat pada masa 4000 tahun silam, tapi sesungguhnya masa sekarang simbol ini dpergunakan untuk menentukan sebuah kode yang masih dalam pencarian dan belum terpecahkan ...

----------
Sampai disini postingan tentang Peta Simbolis Mata Satu yang Masih Jadi Misteri, semoga artikel atau tulisan diatas dapat bermanfaat dan bisa menambah wawasan anda, salam sukses selalu ...

Edit; wawansurya
Sumber ;
http://wawansurya.de.vu
http://wawansurya.tk
http://wawansurya.infos.st
http://wwbisnis.blogspot.com
www.affiliate-waones.com
http://waones-sbm.blogspot.com
http://mitra-sbm.blogspot.com
Terima kasih sudah Mau Berkunjung Keblog Ini .. bila ada yang tidak berkenan .... Comment aja ... yah!!!

merchant 
Search Engine

»»  READ MORE ...