Informasi Seputar Alien dan UFO, Artikel Pribadi, Artis dan Model, Bisnis Online, Dunia Politik, Fenomena Aneh, Hot Sport / Hot Sexy, Kesehatan, Kisah 25 Nabi Lengkap, Kumpulan Misteri, Masyarakat dan Budaya, Mistik/gaib dan Kesaktian, Mantra Pelet / Pengasihan, Renungan.., Resensi Film dan Thriller, Tehnologi dan Antariksa,Tokoh dan Idola, Trik Internet dan Komputer
Makam Talpiot adalah sebuah makam yang ditemukan di Talpiot, makam ini diduga merupakan makam dari Yesus dan keluarga. Talpiot terletak di sebelah selatan Kota Lama Yerusalem. Di dalamnya ditemukan 10 osuarium (peti tulang terbuat dari batu gamping) berusia tua dari kurun waktu pra-tahun 70 Masehi, akhir Perang Yahudi I melawan Roma. Sejak penggalian itu tidak ada penyelidikan lebih lanjut atas makam ini. Di dalam sebuah film dokumenter BBC/CTVC yang berjudul The Body in Question dan ditayangkan di Inggris pada Minggu Paskah 1996, muncul laporan sangat singkat tentang makam ini. Karena terlalu singkat, laporan ini berlalu begitu saja.
Gua makan ini awalnya digali dalam kurun 1–11 April 1980 oleh arkeolog Amos Kloner, Yosef Gath, Eliot Braun, dan Shimon Gibson di bawah pengawasan Otoritas Kepurbakalaan Israel (OKI). Sejak saat itu dilakukan penyelidikan terus- menerus.
Tentang Osuarium; Pada penggalian 1980 ditemukan 10 osuarium dari makam Talpiot. Namun, sekarang ini, OKI hanya memiliki sembilan osuarium dari makam Talpiot, satu osuarium dinyatakan telah hilang. Pada penggalian 1980 tulang-belulang dari dalam semua osuarium sudah diserahkan kepada otoritas Yahudi Ortodoks setempat untuk dikuburkan kembali.
Dari sembilan osuarium ini, tiga osuarium di antaranya tidak memiliki inskripsi, sedangkan enam lainnya memuat inskripsi:
• "Yesus anak Yusuf" (bahasa Aram) • "Maria" (Aram) • "Mariamene e Mara" ("Maria sang Master") (Yunani) • "Yoses" (Aram) • "Matius" (Aram) • "Yudas anak Yesus" (Aram).
Empat nama yang pertama sudah dikenal sebagai nama-nama yang muncul dalam Alkitab Perjanjian Baru, baik sebagai anggota-anggota keluarga Yesus (Markus 6:3) maupun sebagai seorang yang dekat dengannya (Mariamene e Mara yang dianggap sebagian orang sebagai Maria Magdalena). Anggapan Mariamene e Mara sebagai Maria Magdalena, adalah karena dianggap sama dengan Mariamne dalam naskah Gnostik Kisah Filipus (Acts of Phillip) mengacu ucapan Francois Bovon penerjemah Kisah Filipus ke dalam bahasa Inggeris, yang pernah menyebut bahwa Mariamne mirip dengan Maria Magdalena yang terdapat dalam naskah Gnostik Manichean Psalms, the Gospel of Mary, dan Pistis Sophia.
Peti saudara yesus
Namun Maria Magdalena dalam naskah Gnostik tidak sama gambarannya dengan yang ada dalam Perjanjian Baru. Dalam the Gospel of Mary dan khasanah Gnostik lainnya tidak disebut Maria Magdalena adalah isteri Yesus. Mariamne dalam Kisah Filipus itu penginjil, pengajar dan juga membaptis, dan melakukan selibat, jadi Bovon menolak kalau Mariamne kemudian diidentikkan dengan Maria Magdalena dalam Injil Perjanjian Baru apalagi sebagai isteri Yesus (The Lost Tomb of Jesus, Wikipedia). Nama "Matius" muncul dalam "silsilah Yesus" (Matius 1 dan Lukas 3) sebagai kakek Yusuf ayah Yesus, dan juga dalam Markus 2:14 sebagai "anak dari Alfeus (Klofas)". Alfeus atau Klofas, menurut James Tabor, adalah saudara dari Yusuf, ayah legal Yesus, karena Tabor berteori bahwa setelah kematian Yusuf, Kleopas mengawini Maria Magdalena. Jadi, "Matius" dianggap oleh Tabor termasuk ke dalam kaum keluarga Yesus (ini hipotesa Tabor sebab harus ingat banyak Matius sekitar Yesus). Hanya nama "Yudas anak Yesus" yang tidak muncul dalam Perjanjian Baru.
Osuarium Yakobus
Pada 21 Oktober 2002 di Washington DC, Hershel Shanks, editor kondang dari Biblical Archaelogy Review, dan Discovery Channel mengumumkan telah ditemukan sebuah osuarium yang berinskripsi Aramaik "Yakobus, anak Yusuf, saudara dari Yesus". Osuarium Yakobus ini, yang dimiliki Oded Golan (pedagang barang antik kelahiran Tel Aviv), segera terkenal ke seluruh dunia. Osuarium ini, ketika sudah kembali ke Israel sehabis dipamerkan antara lain di Royal Ontario Museum disita oleh OKI, dan Oded Golan ditangkap dengan tuduhan telah memalsukan inskripsi pada osuarium itu berdasarkan hasil tes isotop yang telah dilakuan Prof Yuval Goren, pakar geologi dari Universitas Tel Aviv. Pada Januari 2007, di ruang sidang pengadilan Israel atas Oded Golan, Prof Goren menyatakan bahwa kemungkinan dua huruf dari nama "Yeshua" (Yesus) pada inskripsi Aramaik di osuarium Yakobus ini terdapat lapisan mineral patina yang asli dan berusia tua. Namun Yuval Goren menolak bahwa keseluruhan kalimat itu asli. Kalimat Yakobus anak Yusuf berbeda tulisannya dengan 'saudara Yesus,' jadi kemungkinan besar ditulis dua orang berbeda. Oded Golan diadili oleh pengadilan Israel karena disangka selama belasan tahun telah melakukan pemalsuan inskripsi barang-barang antik untuk mendongkrak harga, dan di ruang kerjanya ditemukan alat-alat dan barang-barang antik yang sedang dalam proses rekayasa inskripsi.
Sementara ini, Tabor dan Jacobovici berpendapat ada kemungkinan bahwa satu osuarium yang telah hilang dari makam Talpiot itu adalah osuarium Yakobus. Shimon Gibson sendiri berpendapat ada kemungkinan bahwa osuarium Yakobus adalah osuarium ke-11 dari makam Talpiot yang telah dicuri dari makam ini sebelum penggalian dilakukan pada 1980. Ketika diukur kembali, didapati ukuran osuarium Yakobus ini sama dengan ukuran osuarium yang telah hilang itu. Tetapi, menurut Amos Kloner yang memimpin penggalian makam Talpiot, disebutkan bahwa osuarium yang hilang berbeda ukuran dengan yang dianggap milik Yakobus, apalagi asuarium ke-10 itu polos dan sama sekali tidak mengandung inskripsi apa-apa. Sisa-sisa tulang-belulang Yakobus masih tersedia. Jika pengujian DNA diizinkan oleh OKI untuk dilakukan pada human residue Yakobus (hingga kini OKI masih belum memberi izin), dan jika terbukti bahwa DNA Yakobus match dengan DNA Yesus (yang sudah diketahui), maka mungkin makam keluarga di Talpiot itu adalah makam keluarga Yesus dari Nazareth, Yesus yang punya saudara satu ayah, yang bernama Yakobus, sebagaimana dicatat baik oleh tradisi Kristen (Galatia 1:19; Markus 6:3) maupun oleh Flavius Yosefus, sejarawan Yahudi.
Thesis James Tabor (Jesus Dinasty) ini memang agak rancu soalnya Tabor berteori bahwa Yesus bukan anak kandung Yusuf tapi anak seorang serdadu Romawi bernama Panthera dan Yesus anak angkat Kleopas yang mengawini Maria setelah Yusuf meninggal. Dalam Perjanjian Baru Yesus tidak dikenal sebagai 'anak Yusuf' tetapi 'Yesus orang Nazareth.'
Sanggahan
Nama-nama umum
Sejak ekskavasi 1980, nama-nama pada osuarium-osuarium makam Talpiot dipandang oleh sejumlah arkeolog Israel sebagai nama-nama yang umum dipakai di Jerusalem pra-tahun 70. Sifatnya sebagai nama-nama umum inilah yang telah lama dijadikan alasan oleh banyak pakar Kristen menyanggah pendapat bahwa makam Talpiot adalah makam keluarga Yesus dari Nazareth, apalagi dalam Perjanjian Baru Yesus dikenal sebagai 'Yesus orang Nazareth' dan bukan sebagai 'Yesus anak Yusuf' (James Tabor dalam bukunya The Jesus Dinasty menyebut lain lagi yaitu 'Yeshua ben Panthera').
Namun, Jacobovici, Pellegrino, dan James D Tabor berpendapat bahwa terkumpulnya nama-nama anggota keluarga Yesus dalam makam Talpiot sebagai satu cluster adalah suatu kejadian yang unik, yang belum pernah ditemukan sebelumnya di dalam suatu situs galian arkeologis yang terlokasi dan terkontrol. Pandangan mereka ini didukung oleh kajian statistik yang memanfaatkan teori probabilitas dan yang juga memperhitungkan baik demografi kota Jerusalem pra-tahun 70 (berpenduduk antara 25.000 dan 75.000) maupun data nama-nama yang telah dicatat yang berasal dari semua makam yang telah ditemukan di kawasan-kawasan perbukitan kota Jerusalem. Menurut pakar statistik dari Universitas Toronto, Prof Andrey Feuerverger, kemunculan cluster atau kumpulan keempat nama saja yang berkaitan dengan Yesus ("Yesus anak Yusuf", "Maria", "Mariamene e Mara" (yang dianggap Magdalena), dan "Yoses") dalam satu makam, dalam konteks kota Jerusalem pada periode Bait Allah Kedua akhir, adalah suatu kejadian yang unik dengan peluang 1:600. Artinya, dari 600 kasus, hanya akan ada satu kemungkinan kasus seperti kasus makam Talpiot. Jika osuarium Yakobus dimasukkan ke dalam makam Talpiot, maka, menurut Feuerverger, peluangnya berubah menjadi 1:30.000. Artinya, dari 30.000 kasus, hanya akan ada satu peluang kasus yang seperti kasus makam Talpiot, namun Feuerverger juga menyebutkan bahwa ia tidak mengkaitkan makam itu dengan keluarga Yesus yang diceritakan Injil. Yang menarik, James Tabor dalam bukunya memberikan perbandingan fantastis 1:250.000. Perlu disadari bahwa perbandingan itu dibuat dengan asumsi Maramene e Mara adalah Maria Magdalena dan mungkin Yakobus berasal dari makam itu juga.
Pemakaman kembali tulang tulang yang ditemukan pada makam keluarga di Talpiot menjadikan semua penelitian atas penemuan ini menjadi terhenti
Dalam laporan penelitian dikatakan, kuburan yang ditemukan tersebut berada di Talpiot, yang masih dalam wilayah Yerusalem. Didalam gua kecil yang dipercaya sebagai kuburan tersebut, team peneliti menemukan 10 sisa - sisa dari peti mati. Dimana tertulis nama-nama di atas sisa-sisa peti tersebut. Nama-nama yang ditemukan, diantaranya: Yesus, anak Yosef; Yudah, anak Yesus; dan dua kali nama Maria, yang dimaksud adalah Maria e Mara dan Maria ibu Yesus. Tak heran, penemuan menghebohkan ini segera menjadi headline harian nasional Israel, Yediot Ahronot.
Aneka reaksi dari berbagai gereja adalah seragam yaitu penolakan makam di Talpiot adalah makam Yesus
Aneka Reaksi
Amos Kloner, arkeolog asal Israel yang juga terlibat langsung dalam team penelitian gua tua tersebut justru berkomentar: "Memang, tampaknya seperti cerita yang bagus. Tetapi untuk menyebut bahwa penemuan itu sebagai makam Yesus, bukti-bukti yang ada amatlah sedikit". Karena menurutnya, nama-nama yang ditemukan dalam peti tersebut sudah bukan hal yang istimewa. Sejak 2000 tahun yang lalu, sudah hal yang biasa memberikan nama-nama tersebut bagi orang-orang Yahudi, katanya kepada majalah Haarlems Dagblad. Sementara Paul Verhoeven, sutradara flm asal Belanda, yang juga bekerja diHollywood mengatakan, “Memang indah untuk menikmati khayalan seperti itu". Sayang James Cameron yang terkenal sebagai sutradara film fiksi itu mengajak beberapa pakar untuk mendukung teorinya mengenai makam keluarga Yesus, namun Cameron sering memberi komentar sendiri yang seakan-akan komentar para pakar tersebut. Ted Koppel dalam 'The Lost Tomb of Jesus - A Critical Look' memiliki pengakuan tertulis dari para pakar yang mengaku bahwa mereka dalam wawancara tidak diberitahukan maksud pengumpulan data itu dan kemudian hanya sepotong bagian wawancara (yang kelihatan mendukung) yang dimuat dan bagian lainnya tidak. Bila hasil wawancara itu ditayangkan selengkapnya, kesimpulan atas film itu bisa berbeda. Gereja orthodox setempat kemudian segera menguburkan penemuan makam Talpiot tersebut .
Reaksi sangat keras datang terutama dari kalangan Kristen konservatif evangelis. Sebaliknya, sejumlah pakar lain, seperti John Dominic Crossan dan James Charlesworth, mendukung penuh usaha-usaha penelitian terhadap makam Talpiot. Crossan menandaskan temuan makam Talpiot itu adalah "paku terakhir yang ditancapkan pada peti mati literalisme biblis".
Pemeriksaan DNA
Pemeriksaan DNA tetap bisa dilakukan dengan memakai sisa-sisa endapan organik dari human residue yang menempel pada permukaan-permukaan dinding sebelah dalam atau mengendap di dasar osuarium. Pada tahun 2005 Dr Carney Matheson dan timnya dari Laboratorium Paleo-DNA Universitas Lakehead di Ontario telah memeriksa mitokondria DNA terhadap human residue dari "Yesus anak Yusuf" dan "Mariamene e Mara". Dari penelitian ini ditemukan hubungan DNA antara Yesus anak Yusuf , Maria serta Yudas anak Yesus dan tidak ditemukan adanya hubungan persaudaraan maternal antara "Yesus" dan "Mariamene e Mara". Artinya, Mariamene e Mara dari makam Talpiot bukan ibu dari Yesus dan juga bukan saudara kandung perempuannya. Bisa jadi, karena ditemukan dalam satu makam keluarga, Mariamene e Mara dalam makam Talpiot ini dinisbahkan sebagai istri Yesus dan Matheson tidak menyatakan apa-apa kecuali bahwa DNA Yesus anak Yusuf tidak bersaudara kandung dengan Mariamene e Mara.
Pranala luar
• (Indonesia) Kontroversi Temuan Makam Keluarga Yesus, (Kompas)
• (Indonesia) Tanggapan Kontroversi Temuan Makam Keluarga Yesus, (Islam Liberal)
• (Indonesia) Dialog Kontroversi Temuan Makam Keluarga Yesus, (Islam Liberal)
• (Indonesia) Makam Yesus 'ditemukan', (BBC Indonesia)
• (Inggris) Jesus Family Tomb
• (Indonesia) Historisasi Makam Kosong Yesus, (Kompas)
• (Indonesia) Film The Lost Tomb of Jesus, (Yabina)
• (Indonesia) Betulkah Itu Makam Yesus?, (Perspektif Kristian)
• (Indonesia) Melolong Di Depan Makam: Orang Kristian Harus Berdepan Dengan Fakta, (Perspektif Kristian)
• (Inggris) The Resurrection as a Historical Problem
• (Inggris) The Resurrection & Christian origins
• (Inggris) Resurrecting to Old Arguments
Buku dan Dokumenter
James D Tabor melalui bukunya yang terbit 2006, The Jesus Dynasty, mengangkat kembali signifikansi makam Talpiot bagi studi tentang Yesus. Discovery Channel pada 4 Maret 2007 di Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Israel, dan Eropa menayangkan sebuah film dokumenter berjudul The Lost Tomb of Jesus dengan produser pelaksana James Cameron. Tesis yang diajukan film ini: makam Talpiot adalah betul makam keluarga Yesus dari Nazareth. Di situs www.discovery.com juga ditampilkan penemuan situs makam Yesus dan Keluarga Kudus.
Dalam waktu yang hampir bersamaan (Februari 2007) Simcha Jacobovici dan Charles Pellegrino menerbitkan buku The Jesus Family Tomb: The Discovery, the Investigation, and the Evidence That Could Change History.
Ada pula film dokumenter berjudul The Burial Cave Of Jezus yang dirilis sebagai kerjasama dari Simcha Jacobovici (pemuat film asal Kanada tetapi berdarah Israel), dan James Cameron (pemenang tigapiala Oscar, dan pembuat film Titanic dan The Terminator). Mengenai film dokumenter 'The Lost Tomb of Jesus', dilakukan konperensi pers pada tanggal 26 Februari 2007 di New York dan pada tanggal 4 Maret 2007 film itu diputar di Discovery Channel.
Majalah Haarlems Dagblad, terbitan tanggal 23 Februari 2007 lalu menginformasikan lebih jelas. Terbitan itu memuat laporan seorang pembuat film dokumenter asal Kanada. Dalam jumpa pers ia berkeyakinan telah menemukan kuburan dari Yesus asal Nazaret. Ia meyakinkan bahwa penyelidikan tersebut telah memakan waktu yang cukup lama. Penyelidikan itu bahkan dilakukan oleh tim yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu, diantaranya para arkeolog, ahli sejarah, pakar tulisan kuno dan spesialis DNA.
Kebangkitan; Sanggahan lainnya bercorak apologetis teologis, bukan historis, datang dari kalangan Kristen evangelis. Bagi kalangan ini, di bumi ini tidak mungkin ada sisa-sisa jasad Yesus sebab Yesus sudah bangkit dengan raganya dan sudah naik ke surga juga dengan keseluruhan raganya (daging, tulang, organ-organ dalam, dan semua lainnya). Teologi mereka dipakai untuk menghambat penyelidikan interdisipliner terhadap makam Talpiot dan osuarium-osuarium yang terdapat di dalamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apabila ada saran atau dalam posting ada kata yang kurang berkenan, saya mohon maaf. terima kasih sudah mampir di blog saya.